Mohon tunggu...
Kurniawan Saputra
Kurniawan Saputra Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa UPB

Seorang Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membangun Bisnis ala Rasulullah

23 Juni 2024   11:39 Diperbarui: 23 Juni 2024   11:43 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam berbisnis kita tidak boleh membeda-bedakan customer. Semua harus dipandang sama. Rasulullah selalu mengajarkan hal tersebut. Semua tidak lain sebagai bentuk penghormatan agar customer merasa dihargai. Kemudian jangan lupa untuk selalu meningkatkan pelayanan agar selalu ada perbaikan dari waktu ke waktu. Jangan sampai menjadi pribadi yang bermuka dua. Lain di depan, lain di belakang. Lain di mulut, lain di hati.

  • Menghargai karyawan

Teladan yang terakhir yaitu senantiasa menghargai hak dan kewajiban karyawannya. Percayalah bahwa apa yang kita perbuat ke orang lain, maka hal itu akan berbalik ke diri kita. Bayarlah gaji tepat pada waktunya. Dengarkan keluh kesah mereka,, serta jangan sungkan-sungkan untuk meluangkan waktu bersama.

Rasulullah tak segan untuk memberikan sedekah pada karyawannya sendiri dan bahkann pada orang lain juga. Sebagian harta yang kita miliki sesungguhnya terdapat hak milik orang lain yang membutuhkan. Meskipun nilainya kecil, namun bagi mereka sesungguhnya sangat amatlah berharga yang didapat.

            Sebenarnya masih banyak teladan yang bisa kita ambil dari diri Rasulullah. Penulis hanya mengutip tujuh poin saja yang dianggap cukup penting. Sebagai manusia kita selalu diiingatkan untuk selalu bersholawat bukan tidak lain agar selalu ingat dengan teladan beliau.

            Sebagai generasi muda, kita harus kuat menghadapi arus globalisasi. Teladan Rasulullah yang susah payah diajarkan orang tua kita tanpa disadari mulai luntur tergerus modernisasi kehidupan. Janganlah kita lalai dan abai siapa diri kita. Teknologi selalu memanjakan kita dengan hal-hal instan. Belum tentu kita siap akan hal tersebut.

Menbangun bisnis di masa kini

            Di dalam meroketnya transformasi teknologi, berbagai potensi kejahatan bisnis semakin menjadi-jadi. Kita harus punya bekal untuk bisa membentengi diri agar tidak terjebak. Para pemuda pemangku masa depan diharapkan bisa menggunakan, memanfaatkan, dan jika bisa kita harus membuat produk teknologi yang serupa. Jangan cuma mau instannya saja.

            Saat ini sudah menjadi hal yang lazim orang-orang berbelanja secara online. Tidak perlu beranjak dari rumah, barang yang diingkan bisa sampai di depan mata. Sebagai pebisnis, tentunya menjadi hal yang positif juga dimana kita tidak perlu menyewa toko yang mahal agar menarik customer. Hanya perlu ruangan kecil di dalam rumah untuk menyimpan stock produk.

            Adanya perubahan zaman bukan berarti teldan yang kita anut harus berubah juga. Apa yang sudah diajarkan Rasulullah merupakan pembelajaran lintas jaman, dan justru harus tetap kita lanjutkan sampai nanti anak cucu kita. Harapannya kita akan menjadi generasi pebisnis yang bermartabat. Selalu menganut ajaran Rasulullah.

             Penulis sangat bersyukur dapat merasakan indahnya Islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW. Beliau membuktikan bahwa mengejar akhirat juga bisa diiringi dengan mengejar dunia. Keduanya bisa berdampingan dan saling melengkapi. Apa yang kita rasakan sekarang patut kita rayakan dengan selaluu bershalawat kepadanya.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun