Generasi Penerus Bangsa Melawan COVID-19
Dunia belakangan ini sedang dikejutkan dengan munculnya sebuah virus yang memiliki penyebaran sangat cepat dan cenderung mengancam nyawa. COVID-19 merupakan virus yang berasal dari Wuhan, China. World Health Organization (WHO) menyatakan COVID-19 sebagai pendemi global artinya wabah ini merupakan wabah yang berjangkit secara menyeluruh dalam lingkup global. COVID-19 telah menyebar dengan sangat cepat ke berbagai negara.Â
Dalam data peta penyebaran, COVID-19 telah menyebar ke 121 negara. Kemunculannya mulai dari Desember 2019 hingga sampai saat ini bahkan telah mewabah ke seluruh negara di dunia.Â
Penyebarannya yang sangat cepat berhasil memorak-porandakan dan mengubah tatanan kehidupan di seluruh dunia. Penyebaran virus ini melalui manusia yang saling berinteraksi sehingga pencegahannya harus bersama-sama.Â
Termasuk pemerintah di Indonesia harus mencegah perkumpulan orang agar virus tersebut tidak terus berkembang di Indonesia. Bahkan menurut data dari Satuan Tugas Penanganan COVID-19 (15/05/2021) jumlah pasien yang terkonfirmasi positif sebanyak 1.736.670 orang, sembuh sebanyak 1.597.067 orang dan jumlah kematian sebanyak 47.967 orang di seluruh wilayah Indonesia.
Untuk menghentikan penyebaran Covid-19, pemerintah memperketat protokol kesehatan dengan menerapkan pola hidup 3M. Yang dimaksud dengan pola hidup 3M adalah menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Selain itu pemerintah juga menghimbau masyarakat untuk WFH/ work from home.Â
Bahkan Pemerintah melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar di beberapa daerah yang padat penduduk. Namun, penyebaran COVID-19 masih meningkat. Hal ini dikarenakan masih banyaknya masyarakat yang tidak mematuhi Protokol kesehatan dan peraturan PSBB ini.
Dalam melawan dan menangani kasus COVID-19 ini yang menjadi garda terdepan adalah para dokter dan tenaga medis, namun untuk mengatasi penyebar COVID- 19 yang terjadi saat ini semua elemen di masyarakat termasuk para generasi penerus bangsa juga harus ikut serta. Semua warga negara Indonesia juga mempunyai peran serta mempunyai tugas dalam membantu menghadapi COVID- 19, begitu pula untuk generasi muda.
Generasi muda adalah generasi penerus bangsa yang nantinya sebagai penerus dan pemegang nasib bangsa ini, maka generasi mudalah yang menentukan arah serta semua apa yang dicita-citakan oleh negara dan bangsa.Â
Generasi muda dikatakan sebagai perwaris masa depan bangsa karena generasi muda diharapkan kedepannya dapat menjadikan bangsa dan negara Indonesia menjadi negara yang sejahtera, adil , makmur dan dapat bersaing dengan negara lainnya serta mampu maju diseluruh bidang apapun baik teknologi maupun ekonomi.Â
Para generasi muda juga diharapkan dapat menjadi penerus bangsa indonesia yang berkompeten dan ahli serta siap bersaing dengan negara manapun. Seperti yang diucapkan oleh Ir.Soekarna "Beriaku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia." Begitulah ungkapan Ir.Soekarno yang menegaskan bahwa betapa pentingnya peran pemuda dalam kemajuan negara dan bangsa Indonesia ini. Bahkan baik buruknya bangsa ini bisa dilihat dari kualitas pemudanya, karena generasi muda adalah penerus serta pewaris bangsa dan negara.Â
Oleh karena itu, generasi muda dapat dikatakan sebagai penggerak dari perubahan zaman. Generasi muda mempunyai fungsi sebagai agent of change, sosial control dan moral force. Agent of change adalah orang orang yang bertindak dan mengajak serta sebagai pemicu terjadinya sebuah perubahan. Dalam hal ini, generasi muda dapat memicu perubahan yang baik atau positif maupun buruk/negatif. Agent of change yang baik merupakan orang yang mampu membawa dampak positif bagi dunia.
Peran generasi muda ini sangat besar karena generasi muda merupakan generasi penerus bangsa serta diharapkan para generasi muda bisa berperan sebagai agent of change. Maka disinilah peran generasi penerus bangsa, sebagai sosok yang pemuda, yang optimis, yang dinamis serta penuh energi diharapkan untuk dapat menjadi agen perubahan yang bergerak dan berusaha untuk bisa ikut membantu pemerintah dalam memutus rantai penyebaran COVID- 19.Â
Salah Satunya dengan mematuhi protokol kesehatan dengan tetap dirumah saja/stay at home, menjaga jarak dan kesehatan serta selalu menggunakan masker dan selalu mencuci tangan dengan sabun ataupun menggunakan handsantizer, selain itu bisa juga bergabung sebagai relawan COVID- 19.Â
Selain itu bisa juga menjadi penggerak Social Distancing, Lakukanlah social distancing sebaik -- baiknya, Jaga jarak minimal 1 (satu) meter. Serta pakailah masker dimanapun berada. Ini bertujuan untuk mengurangi atau menekan penyebaran COVID-19.Â
Bahkan, Pemerintah Indonesia sudah menghimbau masyarakat untuk belajar, bekerja dan beribadah dari rumah. Tetapi kenyataannya, masih ada saja pihak - pihak yang melanggar peraturan ini. Beberapa pihak bahkan tidak menjaga jarak serta tidak menggunakan masker ditempat tempat keramaian bahkan ada beberapa pihak malah pergi berlibur keluar kota dikarenakan sekolah yang diliburkan.Â
Disinilah peran generasi penerus bangsa untuk membantu orang - orang disekitarnya untuk mematuhi dan tidak melanggar peraturan yang ada. Dalam hal perubahan perlunya revolusi mental. Hal itu harus dimulai dari diri kita sendiri lalu kita sebarkan kepada orang - orang terdekat kita.Â
Caranya adalah dengan memberikan edukasi kepada keluarga, teman-teman, serta masyarakat dengan menyampaikan secara baik baik kepada mereka bahwa COVID-19 ini bukan hal yang patut dianggap sepele ataupun diremehkan.Â
Ingatlah dengan kita menerapkan serta mematuhi protokol kesehatan dan selalu mengingatkan orang lain dan pentingnya social distancing itu berarti kita sudah melindungi orang lain dan ikut andil dalam mencegah penyebaraan COVID-19.
Para generasi bangsa diharapkan untuk menjadi agent of change, yaitu pihak yang mendorong terjadinya perubahan dan transformasi dunia ini ke arah yang lebih baik melalui efektifitas dan pengembangan.
Sebegai generasi penerus bangsa yang merupakan generasi millenial yang lebih paham dengan teknologi dan revolusi industri 4.0 diharapakan generasi para penerus bangsa juga harus menggencarkan dan mengajak serta melakukan edukasi sebanyak mungkin dan memberikan himbau sebanyak-banyak untuk tindakan-tindakan pencegahan COVID-19. Jelaskan dan ingatkan selalu pentingnya tetap dirumah saja(stay at home).Â
Serta Jadilah relawan bagi sekitar yang membutuhkan dukungan ataupun bantuan makanan dan obat dengan tetap menjaga prinsip pembatasan sosial serta protokol kesehatan. Serta langkah lainnya mintalah bantuan kepada pihak yang berwajib dan bantuan keluarga, teman, dan tetangga untuk membantu atau gunakan layanan online, serta hubungi RT/RW setempat.Â
Hal ini bertujuan untuk membantu sesama. Kita juga bisa membantu dengan mengirimkan makanan, obat dan kebutuhan lainnya serta kita juga harus memperhatikan kondisi fisik dan mental serta selalu mendukung orang lain secara mental ataupun materi.
Dalam mencegah terjadinya penyebaran COVID-19 ini peran pemuda sangatlah di perlukan karena pemuda-pemuda inilah yang dapat berkontribusi dan bersemangat dalam mencegah dan aktif dalam menyosialisasikan penaggulangan wabah ini. Jika pemuda tingkat kepatuhannya rendah hal itulah yang menyebabkan kaum muda ikut dalam penyebaran COVID-19, Oleh karena itu diperlukan kepedulian dari generasi muda untuk membangkitkan semangat orang lain terutama yang sudah lanjut usia.Â
Selain itu dalam berkembangnya ilmu teknologi di dunia ini tentunya diperlukan peran pemuda untuk memanfaatkan teknologi yang semakin berkembang ini dan dapat beradaptasi dengan kebiasaan baru ini dimana pada saat panedmi ini generasi muda mampu memanfaatkan teknologi untuk berkomunikasi, sekolah dan berhubungan satu sama lain secara Virtual.
Peran generasi muda tidak hanya dijadikan sebagai objek atau pengguna teknologi melainkan perlu menjadi subjek dalam perkembangan arus baru perangkat-perangkat digital. Salah satunya adalah dengan memproduksi konten narasi positif dengan mendukung upaya penanganan COVID-19 oleh pemerintah dan juga selalu berpikir positif terhadap suatu informasi.
Masyarakat diharapkan jangan mudah percaya terhadap Hoax yang ada terutama bagi pengguna media sosial. Jumlah pemuda terutama di Indonesia ini mencapai kurang lebih 65 juta jiwa. Dengan demikian jumlah pemuda yang sangat banyak ini seharusnya mampu memberikan kontribusi yang lebih dalam memerangi COVID-19. Keterlibatan pemuda dalam percepatan penanganan COVID-19 bisa membantu pemerintah menangani pandemi virus COVID-19. Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh generasi muda untuk ikut dalam penanganan pandemi COVID-19 yaitu:
1.Menjadi Agen Perubahan
 Artinya disini para generasi muda bisa berperan sebagai agent perubahan. Maka disinilah peran generasi muda, sebagai sosok yang memiliki semangat luar biasa yang penuh energi, serta optimis diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang bergerak dan aktif dalam membantu pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19 ini.
2.Disiplin Dalam Melaksanakan Protokol Kesehatan
Artinya dengan adanya semangat para kaum pemuda, dalam melawan pandemi Covid-19 dengan disiplin melaksanakan protokol kesehatan. Bagi para generasi muda, bersama memberi edukasi kepada teman-teman terdekat merupakan hal yang paling efektif. sampaikan kepadanya secara baik bahwa Covid-19 ini bukan hal yang patut disepelekan dan diremehkan.
3.Saling Menguatkan Dengan Menjalin Komunikasi Melalui Digital
Mengingat Dalam kondisi seperti ini, penting bagi kita untuk saling menguatkan agar pemberitaan Covid-19 tidak membuat masyarakat tertekan. Kita bisa memulai dengan menanyakan kabar keluarga, sahabat, atau orang tua secara virtual, jika mencari informasi seputar Covid-19, kita dapat memilih beberapa sumber berita yang terpercaya dan konsisten pada sumber tersebut.
4.Sebagai Teladan dan penggerak Terhadap orang lain dalam menerapkan Social Distancing,
Para pemuda mampu memberikan contoh yang baik terhadap seseorang terutama orang yang telah dewasa dengan memberikan teladan terhadap peraturan dan himbauan dari pemerintah untuk melakukan social distancing atau jaga jarak karena kalau bukan generasi muda siapa lagi. terutama memberikan contoh kepada para pemuda maupun dewasa yang menganggap virus ini sebagai bahan lelucon atau meme.
Semakin hari Angka kematian akibat dai terpapar COVID-19 ini di Indonesia semakin bertambah banyak baik itu angka positifnya juga, Hal tersebut sangat memprihatinkan. Disinilah peran pemuda sangat dibutuhkan dalam membantu pemerintah di masa pandemi sekarang ini,karena menurut hasil pengamatan usia yang lebih rentan terkena adalah usia 40 tahun ke atas yang sangat mudah terjangkit Virus corona. Sedangkan usia pemuda memiliki daya tahan tubuh yang lebih kuat.
Maka disinilah peran pemuda untuk bersama-sama dalam memerangi dan mensosialisasikan pentingnya untuk mematuhi protokol kesehatan seperti menggunakan masker, tidak berkerumun, menjaga jarak, selalu melakukan pengecekan suhu subuh, dan lainnya. Dapat diketahui virus corona itu sangat berbahaya dan kita wajib untuk mencegah penularannya serta selalu menjaga kesehatan diri sendiri. Setelah kesehatan kita baik, kita harus dapat mengubah pola pikir untuk bergerak aktif dan positif mengajak orang lain juga untuk bersama sama melawan virus corona ini.
Baru-baru ini telah adanya masa Era New Normal, dimana sebuah kehidupan yang penuh akan tantangan dan peluang kepada para pemuda. Di tahun 2020 ini merupakan kehidupan baru dalam kehidupan manusia di seluruh jagad raya ini. Di tahun ini pula kehidupan manusia berjibaku hingga saat ini berperang melawan mahkuk gaib yang tak kasat mata. seluruh ide maupun usaha seluruh manusia saat ini bersatu terpusat untuk melawan virus yang bernama Virus Corona atau COVID-19.Â
Dalam pengertiannya New Normal itu adalah scenario untuk mempercepat pencegahan dan penanganan COVID-19 dalam aspek kesehatan dan sosial ekonomi. Protokol kesehatan menjadi aturan yang disebutkan dalam penerapan New Nomal yakni dengan menjaga jarak yang bertujuan untuk mengurangi kontak fisik dengan orang lain.
Usia muda adalah usia masa yang paling tepat dan optimal dalam menciptakan sebuah perubahan karena mereka mempunyai energi yang paling besar serta visi atau tujuan idealis tentang perubahan yang tinggi dan pemikiran yang sangat luas. Maka para pemudalah yang menjadi agen penggerak di hampir setiap perbuahan besar yang terjadi di dunia ini.Â
Pada saat ini telah memasuki kehidupan era New Normal, dimana sangat dibutuhkan peran penting pemuda dalam mengusung perubahan sebagai garda terdepan dalam mengkampanyekan gerakan-gerakan dalam penanggulangan wabah corona ini.
Di kehidupan New Normal saat ini, peran pemudalah yang mengerakkan opini tentang kesehatan, mereka dapat dengan mudah menyebarluaskan info tentang protokol kesehatan melakui kanal-kanal media sosial yang ada. Pada situasi ini selayaknya elemen pemuda yang ada di masyarakat turut berperan aktif sebagai motor penggerak dalam menggaungkan protokol kesehatan guna pencegahan virus corona.Â
Fakta yag terjadi di kalangan masyarakat pada saat ini memang sudah jarang dan longgar untuk menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19, bahkan protokol dasarnya saja seperti aktivitas mencuci tangan dan penggunaan masker selalu diabaikan oleh elemen masyarakat.
Hal ini menggambarkan bahwa tingkat kepatuhan masyarakat akan penerapan protokol kesehatan yang sudah mulai menurun. Dengan demikian posisi dan peran pemuda sangatlah dipentingkan sebagai pengontrol dengan berbagai macam inovasi dan ide gerakan terkait pencegahan atau promosi kesehatan yang bertujuan mencegah terjadinya ledakan baru kasus corona. Oleh karena itu para pemuda inilah yang harus sigap dan tanggap dalam memutuskan rantai penyebaran COVID-19 ini.
Jadi dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa WHO (World Health Organization) telah menetapkan wabah virus corona sebagai pandemic global, termasuk di Indonesia ini sebagai salah satu negara yang paling terpapar, dimana sampai saat ini data kasus positif COVID-19 semakin meningkat dan bertambah penyebaran dan penularan yang makin cepat dan meluas diseluruh negara. Indonesia sudah menetapkan kebijakan pembatasan sosial berskala besar di beberapa daerah yang padat, namun angka yang terinfeksi masih meningkat setiap harinya. Hal tersebut diakibatkan karena banyaknya masyarakat yang masih tidak mematuhi peraturan PSBB ini.
Oleh karena itu diperlukan kesadaran masing-masing terutama peran dari generasi muda yang dijadikan sebagai ujung tombak dalam pencegahan penyebaran virus COVID- 19 ini dengan cara mematuhi protokol kesehatan dan mematuhi himbauan pemerintah seperti dengan menerapkan 3M yaitu Menjaga Jarak, Mencuci Tangan dan Memakai Masker. Semua warga negara Indonesia juga mempunyai peran serta mempunyai tugas dalam membantu menghadapi COVID- 19, begitu pula untuk generasi muda. Peran pemuda bisa di berbagai hal, jangan hanya bermalas-malasan. Dengan demikian kita
Â
sebagai generasi pemuda jangan hanya duduk diam saja dan selalu berkumpul dengan teman untuk hal yang tidak bermanfaat tetapi harus bisa memberikan masukan-masukan karena kalau kita diam saja akan berdampak pada seseorang dan penularan COVID-19 akan terus berlanjut. Tugas pemuda sangat diperlukan, Bisa dengan cara menciptakan lingkungan yang sehat dan bersih terhindar dari pencemaran udara.
Ayo kita sebagai pemuda dan generasi penerus bangsa selalu bergerak positif untuk mencegah virus COVID-19 dengan bekerja sama mematuhi dan menaati peaturan pemerintah dan melakukan kegiatan positif di masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H