Mohon tunggu...
Kurnia Ramadani
Kurnia Ramadani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Kurnia Ramadani seorang mahasiswa Universitas Sultan Syarif Kasim Riau yang memiliki hobi Membaca dan Menulis. Dari hobi tersebut saya ingin menghasilkan karya melalui tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemanfaatan Podcast dalam Pembelajaran dan Tantangan Bahasa Indonesia di Era Digital

18 Juni 2024   22:19 Diperbarui: 24 Juni 2024   20:30 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

          Kemampuan mendengarkan merupakan salah satu aspek penting dalam pembelajaran bahasa yang sering kali kurang mendapat perhatian dalam metode pembelajaran tradisional. Padahal, keterampilan ini sangat penting untuk memahami dan berkomunikasi dengan baik dalam bahasa yang di pelajari. Dengan memanfaatkan Podcast, siswa dapat terpapar pada berbagai jenis percakapan, intonasi, dan konteks yang akan membantu mereka memahami dan menggunakan Bahasa Indonesia dengan lebih efektif.

          Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi inovasi pembelajaran Bahasa Indonesia melalui Podcast dan menganalisis pengaruhnya terhadap kemampuan mendengarkan siswa. Berdasarkan teori pembelajaran mendengarkan dan contoh kasus yang relevan, artikel ini akan mengidentifikasi manfaat, tantangan, serta memberikan rekomendasi praktis untuk implementasi Podcast dalam pembelajaran. Dengan demikian, diharapkan dapat memberikan wawasan baru bagi pendidik dan pengembang kurikulum dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran Bahasa Indonesia.

PEMBAHASAN  

A. Definisi dan Konsep Podcast dalam Pembelajaran

          Media pembelajaran adalah alat yang digunakan pendidik untuk menyampaikan materi kepada peserta didik. Hal ini serupa dengan yang dikemukakan oleh Farhan (2022) bahwa media pembelajaran merupakan semua alat, wadah, dan sarana untuk menyampaikan materi pembelajaran. Lebih lanjut Ekayani (2017) menjelaskan bahwa media pembelajaran merupakan segala hal yang mampu membangkitkan keterampilan, kemampuan, serta pikiran peserta didik sehingga mampu tercipta proses pembelajaran. Berdasarkan dua pendapat tersebut, media pembelajaran menjadi suatu hal yang perlu diperhatikan dan menjadi komponen integral dalam proses belajar mengajar.

          Media juga bisa menjadi alat bantu bagi pendidik dalam proses pembelajaran guna menciptakan suasana belajar yang efektif dan tidak membosankan. Klasifikasi media pembelajaran di antaranya adalah visual, audio, dan audio visual (Yusantika, Sutama, & Faiziyah, 2018). Setiap media mempunyai karakteristiknya masing-masing. Media visual merupakan media yang berfokus pada indra penglihatan, dapat berupa peta konsep, gambar, alat peraga, dan lainnya. Media audio berfokus pada pendengaran, dapat berupa radio, rekaman suara, dan lain sebagainya. Kemudian media audio visual merupakan media yang berfokus pada indra penglihatan dan pendengaran, dapat berupa tayangan video. Iskandarwassid dan Sunendar (2018) berpendapat bahwa sebelum menyusun media pembelajaran, diperlukan adanya pengetahuan tentang merumuskan dan menganalisis tujuan pembelajaran, menetapkan jenis, langkah-langkah, dan alat penilaian, serta menentukan langkah dan bentuk penyajian. Yusantika dkk. (2018) juga menyebutkan bahwa bentuk penyajian media pembelajaran dapat berpengaruh terhadap psikologis serta mampu membangkitkan semangat belajar peserta didik sehingga memperoleh hasil belajar yang maksimal. Media pembelajaran audio merupakan salah satu bentuk bahan ajar noncetak yang menggunakan audio secara langsung yang diperdengarkan kepada peserta didik guna menguasai kemampuan tertentu (Widyaningrum, 2015).

          Media audio adalah media yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang berbentuk lambang-lambang auditif, baik verbal maupun nonverbal (Kesumawidayani, Kresnadi, & Marli, 2013). Widyaningrum (2015) menyebutkan bahwa penggunaan media audio mampu membantu menutupi kekurangan pendidik saat menyampaikan pembelajaran, misalnya volume suara yang kecil sehingga tidak terdengar oleh peserta didik, intonasi yang kurang jelas, dan lain sebagainya. Selain itu, dengan menggunakan media audio, pembelajaran pun akan lebih menarik karena diselingi dengan latar belakang musik atau efek suara yang mampu membantu peserta didik untuk lebih menikmati penjelasan materi. Media audio yang biasanya digunakan oleh pendidik berupa radio ataupun rekaman audio dalam bentuk Compact Disk (CD). Di era yang sudah serba digital, alat-alat tersebut dinilai ketinggalan zaman.

          Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran guna mendukung pembelajaran. Inovasi penggunaan media audio berbasis digital dapat dilakukan dalam bentuk Podcast yang diunggah pada media sosial. Hal ini dinilai lebih praktis dan mudah diakses oleh peserta didik. Tidak hanya itu, materi pelajaran yang diunggah secara digital juga dapat diakses berulang kali untuk belajar di rumah. Peserta didik dapat mengaksesnya kapan saja dan di mana saja, tidak terhalang oleh jarak dan waktu.

          Podcast atau Siniar adalah rekaman suara yang diunggah ke media sosial agar dapat didengarkan oleh semua orang kapan saja dan di mana saja (Farhan, 2022). Melihat dari pengertian tersebut, Podcast dinilai sebagai salah satu media yang tepat untuk dikembangkan menjadi media pembelajaran karena kelebihannya yang praktis. Lestari dan Fatonah (2021) menyebutkan beberapa jenis Podcast, diantaranya 1) Interview Podcast yang menyajikan wawancara antara pendidik dan peserta didik; 2) Solo Podcast yang menyajikan wawancara sendiri atau menjelaskan materi tanpa melibatkan wawancara dengan peserta didik; 3) Multi Host Podcast melakukan wawancara dengan beberapa orang untuk menyajikan diskusi dengan pendapat yang berbeda-beda. Pemilihan jenis Podcast sebagai media pembelajaran disesuaikan dengan materi yang ingin disampaikan. Paling utama diperhatikan durasi yang akan disampaikan, jangan terlalu singkat maupun terlalu panjang agar tidak membosankan bagi peserta didik.

          Media sosial yang familiar dengan Podcast adalah Spotify. Spotify merupakan platform yang berfokus pada audio, misalnya lagu. Akhir-akhir ini, tidak hanya lagu yang diunggah di media sosial tersebut, melainkan juga konten-konten audio lainnya yang bertujuan menghibur maupun memberikan informasi. Konten inilah yang kemudian dikenal dengan sebutan Podcast. Generasi muda zaman sekarang tentu tidak asing dengan Spotify. Hal ini dapat dimanfaatkan oleh seorang pendidik. Podcast sebagai media pembelajaran audio dapat digunakan pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Dalam pelajaran bahasa Indonesia, peserta didik akan diajarkan empat keterampilan berbahasa, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keterampilan menyimak merupakan keterampilan yang sangat penting, baik untuk kepentingan pembelajaran maupun kehidupan sehari-hari.

          Hampir semua kegiatan yang dilakukan oleh seseorang diperlukan kemampuan menyimak dan memahami dengan baik. Oleh karena itu, sudah seharusnya keterampilan menyimak diajarkan dengan serius. Podcast sangat cocok untuk melatih kemampuan menyimak peserta didik. Pendidik dapat memberikan Podcast berupa rekaman materi pelajaran, rekaman bacaan, hingga soal yang harus dikerjakan peserta didik. Dengan begitu, pembelajaran dengan Podcast ini mampu menjadi inovasi baru dalam pembelajaran serta diharapkan meningkatkan kemampuan menyimak peserta didik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun