Berapa tahun setelah kehilangan mataku. Aku coba mendaftar ke agen untuk menjadi seorang TKI di Malaysia. Tatkala pendaftaran, aku menghadapi proses nan panjang dan berliku serta rumit, karena aku ada kekurangan di mata ku, mata palsu. Setelah melalui proses yang rumit, akhirnya aku bisa menjadi seorang TKI di Malaysia.
Aku bekerja di sebuah  restoran yang begitu megah di Negeri Jiran ini. Aku bekerja sepenuh hati. Bekerja dan berdoa. Karyawannya pun banyak. Bekerja sambil rindu akan orang tua di Pulau Sumatera.
Pemilik restoran adalah keluarga Tionghoa Malaysia beragama Kong Hu Cu. Bermarga "Lim". Anak majikanku seorang lelaki muda bernama Lim Kok Hin. Dia lebih aktif mengelola restoran ini, karena ayahnya sudah sakit. Setelah satu dua tahun bekerja. Lim Kok Hin menaruh hati padaku. Tanpa aku tahu.
Berjalannya waktu, kami berpacaran dan menjalin cinta. Suatu hari ia pun melamarku. Akhirnya kami menikah di Pulau Sumatera.
Setelah menikah, saat aku kembali ke restoran di Malaysia. Teman-teman kerja ku pun senang, lalu ramai-ramai memanggilku dengan "Nyonya Lim". Aku pun terharu. Â ##
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H