"Waaah, ini kalau saya laporan nanti Mas-nya bisa kena rata-rata. Kemarin sebulan bayar berapa?"
Saya jawab kira-kira harga sebenarnya, walau tahu akhir-akhir itu harga listrik naik tinggi.
"Nah, itu nanti dikali...sudah berapa bulan?"
Hitung punya hitung, muncul nominal yang besar untuk sekali bayar.
"Bagaimana? Berat enggak?"
"Wah, berat juga kalau harus langsung segitu!" jawab saya sambil mengendus bau-bau tak sedap.
"Apa begini saja, saya bantu. Mas-nya bayar setengah saja. Nanti bisa saya atur agar normal kembali."
Wow!
"Tapi dahulu saya sudah lapor kalau tidak bayar, nanti ketahuan."
"Tenang, nanti saya bisa atur laporannya."
Saya mengingat-ingat berapa rupiah saldo rekening kami.