Mohon tunggu...
Kurnia Gus
Kurnia Gus Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis/Jurnalis

Aktivis, senang membaca dan menulis menyukai Seni..

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Studi Kelayakan dan Solusi Penerapan ART

13 Juni 2024   01:30 Diperbarui: 13 Juni 2024   01:41 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Studi keselamatan dan keamanan: Meliputi studi tentang protokol keselamatan yang harus diimplementasikan dalam sistem ART, seperti sistem pencegahan tabrakan, sistem pemadam kebakaran, dan sistem evakuasi darurat. Studi ini penting untuk memastikan bahwa sistem ART dapat beroperasi dengan aman bagi keselamatan penumpang dan pengguna jalan lainnya.

4. Studi integrasi dengan sistem transportasi yang sudah ada: Melibatkan studi tentang bagaimana integrasi sistem ART dengan sistem transportasi yang sudah ada, seperti jalur kereta api dan jalan raya. Studi ini penting untuk memastikan bahwa sistem ART dapat berintegrasi dengan lancar dengan infrastruktur transportasi yang sudah ada berjalan.

5. Studi tentang dampak lingkungan: Melibatkan analisis dampak lingkungan yang akan ditimbulkan oleh pembangunan dan operasionalisasi sistem ART, seperti emisi gas rumah kaca, penggunaan sumber daya alam, dan dampak lainnya. Studi ini penting untuk memastikan bahwa sistem ART ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Dengan melakukan studi-studi di atas secara komprehensif dan terperinci, dapat membantu pengembangan Autonomous-rail Rapid Transit (ART) yang efisien, aman, terintegrasi dengan infrastruktur yang sudah ada, serta ramah lingkungan.

SOLUSI PEMBIAYAAN ART

Selain studi-studi diatas diperlukan pula sebuah studi pembiayaan infrastruktur murah untuk Autonomous-rail Rapid Transit (ART). Salah satu solusi untuk pembiayaan infrastruktur murah Autonomous-rail Rapid Transit (ART) di kawasan padat lalu lintas adalah dengan menggunakan pendekatan kerjasama publik-swasta. Dengan model ini, pemerintah bekerja sama dengan pihak swasta untuk mendanai, membangun, dan mengoperasikan sistem transportasi ART.

Selain itu, pemerintah juga dapat mengakses dana dan hibah dari organisasi internasional atau bank pembangunan untuk mendukung pembiayaan infrastruktur ART. Hal ini dapat membantu mengurangi beban keuangan pemerintah dalam mengembangkan sistem transportasi baru tersebut.

Pendekatan lain yang bisa digunakan adalah dengan memanfaatkan dana investasi dari masyarakat melalui obligasi atau crowdfunding. Dengan cara ini, masyarakat dapat berperan aktif dalam mendukung pengembangan sistem transportasi ART di kawasan padat lalu lintas. Selain itu pemerintah juga dapat mengoptimalkan sumber daya yang sudah tersedia, seperti infrastruktur transportasi yang sudah ada. Hal ini untuk mengurangi beban biaya pembangunan sistem transportasi ART. Dengan memanfaatkan infrastruktur yang sudah ada secara efisien, maka biaya pembangunan dan operasional dapat ditekan.

Metode menggabungkan pendekatan kerjasama publik-swasta, dana investasi dari masyarakat, dan optimalisasi sumber daya yang sudah ada, maka pembiayaan infrastruktur murah untuk sistem transportasi ART di kawasan padat lalu lintas dapat terwujud secara efektif dan efisien. Beberapa solusi lain dapat pula dilakukan untuk mengurangi biaya pembangunan Autonomous-rail rapid transit (ART) diantaranya adalah:

1. Menggunakan teknologi yang lebih efisien dan hemat biaya. Misalnya, menggunakan material konstruksi yang lebih murah namun tetap kuat dan tahan lama, serta memanfaatkan teknologi digital untuk mengoptimalkan perencanaan dan pengelolaan proyek ART.

2. Melakukan kolaborasi dengan pihak swasta atau lembaga keuangan untuk mendapatkan dana investasi yang lebih besar dan lebih terjangkau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun