Mohon tunggu...
Kurnia Dewi
Kurnia Dewi Mohon Tunggu... Lainnya - IRT

Semua untuk Allah

Selanjutnya

Tutup

Politik

Lobi Gila Zionis Yahudi untuk Mengukuhkan Nasionalisme di Negeri Kaum Muslim (Palestina)

15 November 2023   04:54 Diperbarui: 15 November 2023   05:08 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

2.Meskipun AS negara demokratis, hanya sebagian penduduk yang memberikan suara. Sedangkan Yahudi AS yang berjumlah sekitar 3% atau enam juta penduduk mampu memberikan suara mereka pada pemilu hingga 90% dari mereka.

3.Yahudi berpotensi besar sebagai penyumbang dana pada kampanye-kampanye politik di AS.

4.Jumlah media massa yang dimiliki Yahudi baik dari segi jumlah maupun pengaruhnya menjadikan Yahudi memiliki alat propaganda yang amat besar, seperti majalah Time, channel The Colombia Corporation, dll.

5.Jumlah organisasi yang banyak yang bahkan mampu melobi AIPAC (American Israel Public Affair Committee) yang terdaftar di Kongres AS.

6.Pengaruh di bidang industri hiburan terutama perfilman, seperti: Fox, Golden Mayer, Warner & Bross dan Paramount.

7.Sebagai negara terbesar penganut kapitalisme, AS akan mendukung apapun itu yang berpotensi merusak kepentingan para kapitalis untuk menguasai dunia. Inilah yang dimanfaatkan Yahudi. Mereka tahu bahwa hanya Islam yang mampu menggulingkan kapitalisme, bukan para komunis. Seperti yang terjadi selama hampir 14 abad lamanya Islam menguasai 2/3 dunia. Mulai dari daulah Islam di Madinah yang dipimpin oleh Rasulullah saw hingga kekhilafahan Ottoman. Saat itulah Islam menjadi ideologi negara adidaya. Ini yang dikhawatirkan AS.

Maka tak heran AS memback-up begitu setia, melakukan apapun untuk kepentingan Zionis Yahudi supaya bisa mendirikan mendirikan negara mereka di Palestina. Mulai dari menyetujui didirikan negara Yahudi, mengirim milyaran dollar dana bantuan, suplai senjata, dll. Apapun dilakukan meskipun harus memporak porandakan negara-negara di sekitar Palestina demi mengamankan posisi Yahudi. Mesir, Irak, Lebanon, Afghanistan, Syiria dan menjadikan boneka penguasa-penguasa negeri kaum muslim agar tak mencampuri urusan kepentingan berdirinya negara Israel secara tegas. Apalagi megirim utusan untuk jihad fii sabililLah. Penguasa-penguasa tersebut hanya mampu mengecam, mengirim bantuan kemanusiaan berupa uang dan makanan, membangun rumah sakit, serta mengirim pasukan keamanan. Yang mana itu tidaklah cukup untuk menyelamatkan negeri-negeri kaum muslim dari penjajahan Zionis Yahudi-AS. Ini hanyalah salah satu dari sekian lobi lainnya yang dilakukan oleh Zionis Yahudi. Masih ada lobi-lobi kuat Zionis di Inggris, Perancis dan peran mereka di berbagai peperangan negeri muslim.

D.Pemerintahan Islam Yang Mampu Mengalahkan Zionis Yahudi beserta Kroconya

Hanya penegakan negara yang berideologi Islam (yang hanya menerapkan aturan Islam dalam kehidupan secara menyeluruh) yang mampu menggulingkan Zionis Yahudi dan sekutunya. Ironisnya, kaum muslim saat ini banyak yang tidak percaya akan hal ini. Penyebabnya tidak lain karena mereka sudah teracuni oleh paham kapitalisme yang masuk ke negara mereka dan bercokol di dalamnya.

"Agama dan kekuasaan itu ibarat saudara kembar. Dikatakan pula, agama adalah fondasi, sementara kekuasaan adalah penjaganya. Apa saja yang tidak berfondasi bakal hancur. Apa saja yang tidak memiliki penjaga akan lenyap." (Abu Abdillah al-Qali, Tadrib ar-Riyasyah wa Tartib as-Siyasah, 1/81)

Pembantaian keji oleh Zionis Yahudi kepada penduduk Palestina terus berlanjut hingga sekarang. 10 ribu nyawa melayang demi Yahudi bisa mengukuhkan nasionalisme di atas tanah Palestina dengan dibantu oleh negara-negara Barat. Palestina adalah tanah Syam sebelum dibagi-bagi oleh negara kafir penjajah, bersama Suriah, Lebanon, dan Yordania. Wilayah ini menjadi bagian dari khilafah Islamiyah melalui penaklukan yang berlangsung sejak zaman Khalifah Abu Bakar as --Shiddiq ra., yang terkenal dengan Perang Ajnadin 13 H. Dengan demikian, status Palestina adalah tanah kharaj yang menjadi hak kaum muslim. Selain itu, dengan adanya Ahdah Umariyah sebagai klausul perjanjian Khalifah Umar dengan Yahudi berisikan bahwa orang-orang Yahudi tidak boleh menetap di Baitul Maqdis. Perjanjian ini berlaku hingga sekarang. Tetapi karena saat ini tidak ada negara khilafah, Yahudi merasa bebas menginjak-injak negeri muslim sebab tiada junnah pelindung yaitu kekuasaan negara Islam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun