Mohon tunggu...
Kurnia Widyasari
Kurnia Widyasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pendidikan Ganesha

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Reaktor Inti dan Pemercepat Partikel: Teknologi Inti dalam Fisika Nuklir

14 Oktober 2024   10:52 Diperbarui: 14 Oktober 2024   10:58 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pemercepat partikel bekerja dengan menggunakan medan listrik dan medan magnet untuk mempercepat dan mengarahkan partikel bermuatan. Ada dua jenis utama pemercepat partikel: pemercepat linier (linac) dan pemercepat melingkar (seperti cyclotron dan synchrotron).

  • Pemercepat Linier (Linac): Dalam pemercepat linier, partikel bergerak dalam garis lurus melalui serangkaian medan listrik yang mempercepat mereka secara bertahap.
  • Cyclotron: Pemercepat ini menggunakan medan magnet untuk memutar partikel bermuatan dalam jalur spiral yang semakin besar hingga mencapai energi yang diinginkan.
  • Synchrotron: Pemercepat melingkar ini mempercepat partikel dalam lingkaran besar, dengan medan magnet dan listrik yang disinkronkan dengan kecepatan partikel.

Aplikasi Pemercepat Partikel

  • Pemercepat partikel memiliki berbagai aplikasi, mulai dari penelitian dasar dalam fisika partikel hingga aplikasi praktis di bidang kedokteran dan industri. Beberapa di antaranya adalah:
  • Penelitian Fisika Partikel: Pemercepat partikel digunakan untuk menabrakkan partikel dengan energi tinggi untuk mempelajari partikel dasar, seperti yang dilakukan di CERN dengan Large Hadron Collider (LHC).
  • Terapi Proton: Dalam bidang medis, partikel dipercepat digunakan dalam terapi proton untuk mengobati kanker dengan menargetkan tumor dengan radiasi yang sangat terfokus.
  • Produksi Isotop: Pemercepat partikel juga digunakan untuk memproduksi isotop radioaktif yang digunakan dalam diagnosis dan terapi medis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun