Sudah seperti dalam film-film aksi, Mohamed Salah di Liverpool merupakan seorang bintang, yang menjadi momok menakutkan bagi tokoh-tokoh antagonis, dalam hal ini adalah lawan-lawan Liverpool. Peran krusial Salah pada akhirnya mampu menaklukkan setiap lawan, sehingga Liverpool bisa sampai pada puncak kejayaan seperti yang kita lihat beberapa tahun terakhir.
Memang seandainya tak ada Salah dalam skuad Liverpool, tetap akan ada pemain yang menempati posisi winger kanan, namun pemain ini belum tentu bisa meraih apa yang telah dipersembahkan Salah selama tiga musim berseragam The Reds.
Gol-golnya bejibun telah mencatatkan sederet rekor hebat yang menegaskan namanya semakin besar tercatat abadi dalam arsip tim. Raihan seperti itu amatlah langka, sedikit saja pemain dalam kurung waktu tertentu bisa meraihnya. Salah datang disaat yang sangat tepat. Liverpool adalah tim tepat untuk semakin membuat terang namanya. Dan Salah adalah pemain yang memang dibutuhkan dalam skuad, bukan hanya pelengkap namun aktor utama merengkuh sederet tropi.
Bisalah dikatakan Salah telah meraih banyak hal besar bersama Liverpool. Baik prestasi klub maupun pencapaian individunya. Walau begitu bukan berarti Salah telah menutup pintu keluar rapat-rapat dari Liverpool. Salah juga manusia biasa, suatu waktu pasti akan sampai pada titik jenuh. Kemesraan di tanah Liverpool akan merenggang, dipicu oleh apa saja.
Setidaknya begitulah pemberitaan mengenai Salah pekan ini. Media berlomba-lomba memuat berita tentang Salah, dibuat judul yang sedikit bernada propokatif, konon Salah telah tak lagi bahagia di Liverpool. Oleh ini sedini mungkin banyak pihak berpendapat mengenai masa depan Salah tak akan bertahan lebih lama lagi di Liverpool. Paling banter diperdiksi akan hengkang pada bursa transfer musim panas, tahun depan.
Bukan tidak mustahil Salah akan benar-benar hengkang. Dan adalah hal yang wajar jika kebahagiannya di Liverpool berangsur-angsur tercerabut. Itu sangatlah manusiawi. Semua pemain, berpredikat mega-bintang sekalipun akan merasakan hal yang sama dengan Salah.
Tekanan pendukung Liverpool sendiri sepertinya membuat Salah pusing tujuh keliling. Ya, sentilan-sentilan dari pendukung memang sering tersematkan kepada Salah. Semakin lama berada di Liverpool, tampaknya suara-suara yang membikin sakit hati pemain Mesir ini semakin banyak seperti hunjaman hujan dari langit.
Jika dalam suatu pertandingan, Liverpool meraih hasil yang tidak bagus, katakan mengalami kekalahan atau imbang, dan dalam laga itu Salah sama sekali tidak mencetak gol maupun assist, terlebih-lebih Salah membuang-buang banyak peluang. Siapa pemain pertama yang akan disoroti oleh pendukung Liverpool?
Tak lain dan tak bukan adalah Salah. Sudah sering hal seperti ini terjadi. Komentar-komentar tak mengenakkan pun keluar dari mulut besar pendukung Liverpool, tajam seperti silet. Misalnya Salah dituding sebagai pemain paling egois.
Akan tetapi, dia kembali disanjung ketika Liverpool meraih kemenangan dan Salah tampil gemilang mencatatkan namanya di papan skor. Salah dipuji-puji sebagai pemain bintang, pemain yang dibutuhkan dan harus selalu ada dalam tim. Begitulah, siklus ini berulang-ulang dari waktu ke waktu.