Mohon tunggu...
Mawan Sastra
Mawan Sastra Mohon Tunggu... Koki - Koki Nasi Goreng

penggemar fanatik Liverpool sekaligus penggemar berat Raisa

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Salah di Persimpangan Jalan Menuju Barcelona?

22 Desember 2020   09:57 Diperbarui: 22 Desember 2020   10:00 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
liverpooloffside.sbnation.com

Sudah seperti dalam film-film aksi, Mohamed Salah di Liverpool merupakan seorang bintang, yang menjadi momok menakutkan bagi tokoh-tokoh antagonis, dalam hal ini adalah lawan-lawan Liverpool. Peran krusial Salah pada akhirnya mampu menaklukkan setiap lawan, sehingga Liverpool bisa sampai pada puncak kejayaan seperti yang kita lihat beberapa tahun terakhir.

Memang seandainya tak ada Salah dalam skuad Liverpool, tetap akan ada pemain yang menempati posisi winger kanan, namun pemain ini belum tentu bisa meraih apa yang telah dipersembahkan Salah selama tiga musim berseragam The Reds.

Gol-golnya bejibun telah mencatatkan sederet rekor hebat yang menegaskan namanya semakin besar tercatat abadi dalam arsip tim. Raihan seperti itu amatlah langka, sedikit saja pemain dalam kurung waktu tertentu bisa meraihnya. Salah datang disaat yang sangat tepat. Liverpool adalah tim tepat untuk semakin membuat terang namanya. Dan Salah adalah pemain yang memang dibutuhkan dalam skuad, bukan hanya pelengkap namun aktor utama merengkuh sederet tropi.

Bisalah dikatakan Salah telah meraih banyak hal besar bersama Liverpool. Baik prestasi klub maupun pencapaian individunya. Walau begitu bukan berarti Salah telah menutup pintu keluar rapat-rapat dari Liverpool. Salah juga manusia biasa, suatu waktu pasti akan sampai pada titik jenuh. Kemesraan di tanah Liverpool akan merenggang, dipicu oleh apa saja.

Setidaknya begitulah pemberitaan mengenai Salah pekan ini. Media berlomba-lomba memuat berita tentang Salah, dibuat judul yang sedikit bernada propokatif, konon Salah telah tak lagi bahagia di Liverpool. Oleh ini sedini mungkin banyak pihak berpendapat mengenai masa depan Salah tak akan bertahan lebih lama lagi di Liverpool. Paling banter diperdiksi akan hengkang pada bursa transfer musim panas, tahun depan.

Bukan tidak mustahil Salah akan benar-benar hengkang. Dan adalah hal yang wajar jika kebahagiannya di Liverpool berangsur-angsur tercerabut. Itu sangatlah manusiawi. Semua pemain, berpredikat mega-bintang sekalipun akan merasakan hal yang sama dengan Salah.

Tekanan pendukung Liverpool sendiri sepertinya membuat Salah pusing tujuh keliling. Ya, sentilan-sentilan dari pendukung memang sering tersematkan kepada Salah. Semakin lama berada di Liverpool, tampaknya suara-suara yang membikin sakit hati pemain Mesir ini semakin banyak seperti hunjaman hujan dari langit.

Jika dalam suatu pertandingan, Liverpool meraih hasil yang tidak bagus, katakan mengalami kekalahan atau imbang, dan dalam laga itu Salah sama sekali tidak mencetak gol maupun assist, terlebih-lebih Salah membuang-buang banyak peluang. Siapa pemain pertama yang akan disoroti oleh pendukung Liverpool?

Tak lain dan tak bukan adalah Salah. Sudah sering hal seperti ini terjadi. Komentar-komentar tak mengenakkan pun keluar dari mulut besar pendukung Liverpool, tajam seperti silet. Misalnya Salah dituding sebagai pemain paling egois.

Akan tetapi, dia kembali disanjung ketika Liverpool meraih kemenangan dan Salah tampil gemilang mencatatkan namanya di papan skor. Salah dipuji-puji sebagai pemain bintang, pemain yang dibutuhkan dan harus selalu ada dalam tim. Begitulah, siklus ini berulang-ulang dari waktu ke waktu.

Satu-satunya kegagalan Salah yaitu tak bisa memenuhi ekspektasi pendukung Liverpool, yang mengharuskan Salah selalu tampil impresif di setiap laga. Jika Salah memainkan 49 laga dalam satu musim, maunya pendukung, Salah selalu memberikan yang terbaik untuk tim.

Begitulah. Padahal Salah bukanlah robot yang dirancang untuk selalu menuruti apa keinginan kita. Ada suatu waktu Salah underperform. Harusnya kita bisa berdamai dengan itu, bukan malah sekonyong-konyong memberikan kritikan tak pantas terhadap performanya, sampai-sampai menganggap Salah tak layak lagi berada di Liverpool, dengan mengabaikan apa yang telah dicapai selama ini.

Kekalutan itu semakin diperparah, pada matchday terakhir fase grup Liga Champions, dua pekan lalu, laga menghadapi Midjtylland. Konon Salah kecewa dengan keputusan pelatih, Jurgen Klopp yang lebih memilih Trent Alexander Arnold menjadi kapten tim dibanding dirinya. Wajar jika perasaan tidak dihargai lagi di klub dirasakan oleh Salah.

Dan yang tak kalah menarik lagi, ini baru-baru terjadi, pertandingan Liverpool menghadapi Crystal Place, agak mengejutkan sebab Salah tak diturunkan sebagai starter. Jurgen Klopp tentu punya alasan di balik keputusannya itu. Orang-orang mulai berspekulasi bahwa Salah tidak senang dijadikan cadangan dalam laga tersebut, dia baru dirurunkan di babak kedua dan mampu memberikan assist serta di sepuluh menit terakhir pertandingan mencatatkan brace.

Mengejutkan, mimik wajah Salah tampak datar, bisa dibilang adalah anomali dari setiap perayaan golnya seperti yang kita lihat selama ini. Padahal dua gol tersebut adalah gol penting baginya sebab menjauh dari tangga persaingan top skor. Banyak yang mengaitkan ekspresi Salah seperti itu adalah bahasa tanpa kata-kata akan ketidakbahagiaannya di Liverpool.

Seandainya sampai akhir musim, keadaan ini belum berubah, dan Salah ngotot ingin hengkang. Pihak klub sebaiknya memenuhi keinganan tersebut. Untuk apa lagi menahan pemain yang memang ingin pergi? Apalagi nilai transfer Salah sejauh ini masih terbilang tinggi, bisa semakin meningkat apabila Salah gemilang di sisa kompetisi yang ada. Hasil penjualan Salah dapatlah digunakan untuk membeli pemain baru menempati pos yang ditinggalnya.

Salah memang pembeda dalam tim, aktor yang hebat, tetapi di satu sisi dia juga tak mungkin selalu menjadi titik tumpuan harapan tim. Tanpa Salah, Liverpool masih punya stok penyerang yang tak bisa diremehkan dan akan tetap disegani lawan jika mendatangkan penyerang baru.

Pemain seperti Salah akan masuk ke dalam radar incaran klub yang memiliki kantong tebal. Katakanlah Salah benar-benar akan meninggalkan Liverpool, lalu tim mana yang menjadi pelabuhan Salah berikutnya? Dua kandidat terkuat sejak awal selalu dikaitkan dengan nama Salah adalah raksasa Spanyol: Barcelona dan Real Madrid.

Tapi Barcelona dirasa yang paling tepat. Apabila musim depan Barcelona benar-benar akan melepaskan Messi. Maka Salah adalah paket komplit yang bisa menutupi lubang yang ditinggalkan Messi. Tapi kita tetap tidak tahu apa yang terjadi hari esok.

Dalam film aksi, pemeran utama tidak selamanya bersih dari luka oleh musuh. Ada waktunya pemeran utama ini mendapat bogem mentah, terkena panah, ditikam atau tertembak. Bahkan ada film diceritakan tokoh utamanya mati. Pada akhirnya, mau tidak mau, suka tidak suka, Liverpool harus siap dengan skenario yang terjadi di waktu yang akan datang mengenai prahara Mohamed Salah.*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun