Mohon tunggu...
Mawan Sastra
Mawan Sastra Mohon Tunggu... Koki - Koki Nasi Goreng

penggemar fanatik Liverpool sekaligus penggemar berat Raisa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Persetujuan dengan Bupati

21 Januari 2018   15:27 Diperbarui: 21 Januari 2018   18:22 1506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keadaan ekonomi keluarga pun terpuruk waktu itu. Ingin kuliah tapi tidak punya biaya. Persetujuan dengan Bupati omong kosong belaka. Alhasil Komar gagal melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi. Ia menganggur hingga menerima ajakan untuk jadi kuli. Seakan tidak ada artinya prestasi yang mati-matian ia raih selama masih sekolah, jika melihat keadaan dirinya sekarang hanya sebagai kuli.

 Komar, sang mantan juara olimpiade fisika tingkat provinsi, bahkan namanya tercantum pada jajaran sepuluh besar nasional, menyudahi lamunannya. Tenaganya pun kembali pulih, keringatnya sudah kering. Topi ia lekatkan pada kepalanya. Berjalan ke arah temannya sedang asyik mengaduk semen. Ia menyadari tidak seharusnya memikirkan persetujuan dengan Bupati lagi. Toh, saking terobsesinya persetujuan dengan Bupati, pada akhirnya ia menjadi kuli. Persetujuan macam apa ini? Komar membatin.***   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun