Pengunjung boleh membeli berbagai instrumen musik tradisi dari rinding malang, angklung towel, rainstick, sapek, kulcapi, hasapi, fujara, kajoon, gamelan, seruling, didge bamboo, didge kayu, gendang, occarina kayu, bansi minang, saluang, siter, solawa. Harga dipatok dari 50 ribu hingga 100 juta rupiah. Bisa pre order dan mufakat harga.
Ada stan Museum Musik Indonesia menampilkan koleksi instrumen musik dari Sumatera hingga Papua.Tentu saja tidak dijual.Sepenuhnya demi kepentingan edukasi dan apresiasi kepada masyarakat.
Ada pemutaran dokumentasi Digitalisasi Relief  Candi Jago oleh Syarifuddin, penerima Fasilitasi Bidang Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud tahun 2020.
Wayang Topeng Jabung dengan dukungan sepenuhnya dari Raket Jabung dan Preman Mengajar turut hadir berpartisipasi, Selasa, 29 Desember 2020.
Sebagai bagian dari acara pasar seni Dewan Kesenian Malang, Badan Pengurus Harian (BPH) Sastra akan meluncurkan antologi puisi penyair Malang Raya dengan judul "Sajak Dwiwangga Dunia Tak Lagi Dingin" pada Rabu, 30 Desember 2020 di pendopo Hazim Amir Dewan Kesenian Malang mulai pukul 14.00 wib sampai selesai.Â
Buku hasil kurasi karya para penyair Malang Raya ini akan didiskusikan dalam acara tersebut oleh Tengsoe Tjahjono sebagai kurator, Abdul Mukhid sebagai penerjemah buku ke dalam bahasa Inggris, dan juga Yose S. Beal sebagai perwakilan penulis sekaligus tim penerbitan buku.Â
Rencananya launching buku akan dihadiri oleh para sastrawan yang termaktub dalam buku ini: Djoko Saryono, Denny Mizhar, Akaha Taufan Aminudin, Nanang Suryadi, Lindung Ratwiawan, Alif Hanifatur Rosyidah, Aminuddin S.Gadi, Ays Nur Adilah, Dani Alifian, Dewi R.Maulidah, Dwi Candra Loka Saputra, Edeliya Relanika Purwandi, Ekwan Wiratno, Esti Satuhu Murrohmah, Eva Nur Lailatul Fitriah, Fajrus Shiddiq, Fathul H.Panatapraja, Fina Mulianastiti, Heni Pristianingsih, Kusmiati, Leo Zainy, Lidya Devega Slamet, M.Zain, Nia Puspita Sari, Nila Mahardika, Nuning Salimah, Nur Aida, Rendra Fatrisna K, Rivaldi Anjar Saputra, Salsabila Nur Aulia, Sawir Wirastho, Vito Prasetyo, Wahyu Kris A.W., Wak Blem.
Buku ini bisa dikatakan antologi puisi pertama yang diterbitkan oleh Dewan Kesenian Malang. Menariknya lagi, buku ini ditulis dalam 2 bahasa, Indonesia dan Inggris. Selain itu, di dalam buku setebal 218 halaman ini juga terdapat sejumlah foto (monokrom) lukisan para perupa Malang.Â
Buku bersampul Kampung Warna Warni, salah satu ikon Kota Malang, bisa didapatkan di stan bursa buku BPH Sastra Dewan Kesenian Malang bekerja sama dengan Toko Buku Pelangi Sastra selama acara Pasar Seni berlangsung,Senin, 28 Desember 2020 hingga Jumat, 1 Januari 2021 dari pukul 10.00 hingga 20.00 wib di Gedung Dewan Kesenian Malang Jl.Majapahit 3 Kota Malang