Setelah mempelajari curriculum vitae,  wawancara lewat telepon dan mendengarkan karya-karya Redy, Bang Nasar sepakat mengundang Redy Eko Prastyo dalam forum "Surabaya Full Music" (SFM) ke-7, yang diselenggarakan oleh  Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jawa Timur, 18-21 Oktober 2009.Â
Dalam forum tersebut, Redy menampilkan karya musik etnik nya di Pusat Kebudayaan Prancis, Jalan Darmokali 10 Surabaya, (Rabu, 21/10/2009). Begitulah, rejeki datang dari arah yang tidak pernah kita duga. Salah satunya berkat buah silaturahmi.
Sebagian karya musik Redy Eko Prastyo terdokumentasi dalam album Artmoschestra " Nagara Kretagama United " (2012). Kini, Redy menjalani kehidupan seni dengan enjoy disokong sepenuhnya oleh keluarga, istri: Rini Nurhayati, Spd, (guru di TK Al Azhar Kids World, Malang) dan putra, Damar Putra Nagara (5 tahun). Hingga akhir Mei 2014, Redy berada di Jogjakarta menyelesaikan proses recording album Leo Kristi Hitam Putih Konser Rakyat Leo Kristi Orchestra Version.
"Banyak cerita-cerita menarik dimana Leo Kristi menceritakan tentang keluarga besarnya di daerah pesisir pantura  dengan angin gending serta sawah-sawah hijau di daerah Olean dan Tenggir Situbondo. Juga pengakuan Leo Kristi bahwa KTP nya beralamat di Malang hingga sekarang,"Redy berkabar dari Jogjakarta.Â
Kalau ke kota esok pagi sampaikan salam rinduku
Katakan padanya tebu-tebu telah kembang
Putih-putih seluas padang
Roda lori berputar --putar siang malam
Tapi bukan kami punya
(Salam dari Desa)*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H