"Kami diundang Pak Sunaryo dari Sampoerna melukis bersama dan menginap ndik Taman Dayu Pandaan selama 4 hari...", Bli Putu Sutawijaya menjelaskan dengan singkat.
Kunjungan semakin asoy dengan hadirnya Rektor Folk Mataraman Institute (FMI, nama group di facebook): Krisna Encik Widyanto. (Terima kasih untuk 8 lagu di album Mimpidan sejumlah video klip indie: Song For Gus Dur, Negeri Para Keparat, Sajak Putih-nya Chairil Anwar dengan vokal Mbak Ade Tanesia) dan Pesan Romo Sindhunata untuk FMI.
Hadirnya formasi lengkap Trio Kirik (Yuswantoro Adi, Samuel Indratma, Bambang Heras), yang biasanya tampil dalam pembukaan pameran di Sangkring Art Space, tentu tak perlu diragukan lagi dalam hal mengocok perut.
"Selo Adji, art space yang menarik.," kata Pande Ktut Taman.
Setelah sedulur perupa Yogya pulang dari Padepokan Selo Adji sekitar jam 4 sore, saya semakin yakin bahwa Bli Putu Sutawijaya sedang menjawab pertanyaannya sendiri. Â "Kenapa Affandi dulu tidak pernah singgah ke Trowulan dalam perjalanan melukis dari Bali ke Yogyakarta?."
Di pelataran Padepokan Selo Adi, Bli Putu Sutawijaya berbisik ,"Pak Malik, kami undang kawan kawan perupa Mojokerto pameran di Sangkring Art Space bulan Maret 2012 ya". Proposal yang telah dikirim sejak dua tahun lalu ke Sangkring Art Space, akhirnya mendapat jawaban.
Sejarah kebudayaan telah ditorehkan oleh Bli Putu Sutawijaya, Samuel Indratma dan kawan kawan dari Yogya. Bagaimana dengan kawan-kawan di Mojokerto?
Pameran seni rupa Trowulan Art: Homo Mojokertensis[1]Â Â di Sangkring Art Project adalah sebuah jawaban sederhana. Selamat mengapresiasi, dulur. (Kopi buatan Mbah Mo tinggal sak sruputan lagi habis. sungguh nikmat).*
Â