Mohon tunggu...
Abdul Malik
Abdul Malik Mohon Tunggu... Penulis seni - penulis seni budaya

penulis seni. tinggal di malang, ig:adakurakurabirudikebonagung. buku yang sudah terbit: dari ang hien hoo, ratna indraswari ibrahim hingga hikajat kebonagung

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Identitas Hibrid Orang Cina

13 Januari 2018   09:34 Diperbarui: 18 Januari 2018   08:12 801
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi.

Resensi Buku

Judul: Identitas Hibrid Orang Cina

Penulis:Darwin Darmawan

Cetakan pertama: Juni 2014

Tebal: xx + 202 halaman

ISBN:978-602-14913-4-8

Penerbit:

Gading Publishing, Yogyakarta

CINA, Kristen dan Keindonesiaan kembali menjadi topik yang mencuat dan ramai diperbincangkan hari-hari ini. Sosok Basuki Tjahaja Purnama dan Pilkada DKI Jakarta menjadi bahasan yang memikat banyak orang.Buku ini merupakan tesis S2 Darwin Darmawan yang diajukan di Program Studi Kajian Lintas Agama dan Budaya Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada tahun 2012. Darwin Darmawan adalah Pendeta GKI, aktif dalam membangun relasi gereja dengan gereja serta gereja dengan masyarakat. Dia terlibat sebagai pengurus di Badan Sosial Lintas Agama (BASOLA) di Bogor.

Darwin Darmawan membagi kajian dalam bukunya dalam 5 bab. Masing-masing: Pendahuluan, GKI Perniagaan dalam konteks Sejarah Jakarta, Orang Cina Indonesia, Arti menjadi orang Cina Indonesia Kristen, Hidup bersama dalam perbedaan.

Kajian terhadap orang Cina Indonesia Kristen dengan subyek penelitian GKI, sudah dilakukan oleh Handi Hadiwitanto dan Natan Setiabudi. Hadiwitanto, melalui tesisnya Berani Melawan Rasa Takut: Suatu Upaya Menggali dan Membangun Teologi Politik Gereja Kristen Indonesia (2002), membuktikan bahwa di balik sikap resmi GKI yang diam terhadap masalah sosial politik dan perjuangan politik sebagian umat Islam yang hendak mendirikan Negara berdasar syariat Islam, sebenarnya ada sebuah teologi atau penghayatan iman yang belum terartikulasikan.(hal.17).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun