Bapak Bratayana Ongkowijaya, SE, XDS, Wakil Ketua Umum Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin) memberikan penjelasan yang sangat runut, detil dan menarik berkaitan dengan Khonghucu kepada seluruh peserta Live in. Penjelasan meliputi sejarah, ajaran Khonghucu, Nabi Kongzi.Â
Menurut beliau ajaran Khonghucu hingga hari ini sudah berusia lima ribu tahun. "Agama Khonghucu adalah bimbingan kemanusiaan, yang menjadikan manusia cerdas dan terpelajar dan bimbingan kepada manusia dalam memuliakan hubungan dengan manusia. 'Memuliakan hubungan' Terhadap Tian, Terhadap Bumi (alam), Terhadap sesama manusia".
Waktu satu jam terasa terlalu singkat. Setelah ibadah Khonghucu, sesi tanya jawab bersama Bapak Bratayana Ongkowijaya dilanjutkan hingga menjelang pukul sepuluh malam.
Jumat, 3 November 2017 pukul 19.30 peserta Live in diundang untuk hadir dalam ibadah umat Khonghucu di Klenteng Kwan Sing Bio, Tuban. Sembilan puluh delapan orang turut hadir dalam ibadah.Â
Dari umat Khonghucu dan peserta Live in berbaur menjadi satu. Khotbah oleh Bapak Xue Shi Antonious Ong, Pembina Umat Khonghucu. Bapak Liu Pramono, Wakil Ketua Umum Klenteng Kwan Sing Bio, Tuban membaca Kitab Tengah Sempurna.Ibadah berlangsung sepanjang enam puluh menit.
JAGONGAN MUDA MUDI
Sambil menikmati kehangatan wedang ronde yang disajikan oleh GKI Tuban, sejumlah muda mudi peserta Live in mengadakan jagongan gayeng dengan muda mudi umat Khongucu dari Klenteng Tuban.Â
Seusai jagongan gayeng sejumlah muda mudi menuturkan catatannya. "Kesan saya waktu teman-teman GKI hadir di Klenteng Kwan Sing Bio Tuban, salut. Ini seperti merubah mindset paradigma masyarakat tentang Kristen dan Konghucu. Kegiatan yang dilakukan oleh teman-teman GKI melalui Live in ini sangat menyentuh, dan memberikan kesan positif di tengah-tengah panasnya suasana politik negara yang menggunakan Agama sebagai salah satu cara.Â
Kegiatan ini, senantiasa bisa menjadikan suatu tambahan wawasan dan pembelajaran bagaimana mengetahui sesama umat manusia yang masing-masing memiliki keyakinan dan agama yang jauh berbeda," Meilia Wang, Pemuda Agama Khonghucu Indonesia (PAKIN) Kwan Sing Bio.
"Saya sangat senang sekali dengan kehadiran peserta live ini dari Departemen Oikmas GKI Klasis Madiun di Klenteng Kwan Sing Bio Tuban karena dapat mempererat kerukunan antar umat beragama dan menjalin persaudaraan, apalagi baru kali ini diadakan kebaktian bersama dengan umat yang berbeda agama.