Mohon tunggu...
Abdul Malik
Abdul Malik Mohon Tunggu... Penulis seni - penulis seni budaya

penulis seni. tinggal di malang, ig:adakurakurabirudikebonagung. buku yang sudah terbit: dari ang hien hoo, ratna indraswari ibrahim hingga hikajat kebonagung

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Lansia Peduli Lingkungan

15 Februari 2018   07:50 Diperbarui: 15 Februari 2018   08:00 606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PERTEMUAN AKRAB LANSIA XII 2017 GEREJA KRISTEN INDONESIA se-MALANG RAYA

LANSIA PEDULI LINGKUNGAN

 

Pertemuan Akrab Lansia (PALM) ke-12 Gereja Kristen Indonesia se-Malang Raya telah sukses dhelat di Hotel Selecta, Kota Wisata Batu, 22 Mei 2017. Kali ini yang ketiban sampur menjadi panitia pelaksana adalah Komisi Lansia GKI Kebonagung Kabupaten Malang. "Pertemuan Akrab Lansia (PALM) (PALM) merupakan acara yang sangat bermanfaat bagi jemaat lansia khususnya para Lansia di lingkup Gereja Kristen Indonesia (GKI) se wilayah Malang dan sekitarnya, Karena pada saat itulah para Bapak/Ibu,Oma/Opa, bisa menikmati acara sambil refreshing sekaligus memuji dan memuliakan Tuhan dengan bersukacita. Oleh sebab itu, PALM sangatlah perlu untuk dilestarikan keberadaanya sehingga dipakai untuk wadah mempertemukan dan mengumpulkan para Lansia dari seluruh Gereja khususnya Gereja GKI se-Malang Raya agar satu sama lain bisa berinteraksi dan mengekspresikan talentanya yang telah Tuhan karuniakan." demikian informasi dari Bapak Andreas Suwardi, Ketua Panitia Pelaksana PALM XII.

Yang lebih indah lagi adalah kepanitiaan inti PALM setiap tahunnya dilakukan secara bergantian diantara 5 Gereja GKI se-Malang Raya yaitu: GKI Bromo, GKI Tumapel, GKI Blimbing, GKI Batu dan GKI Kebonagung. Sedangkan perwakilan panitia didukung dari gereja yang tahun berikutnya akan menjadi panitia. Panitia Pelaksanaan PALM XII adalah GKI Kebonagung sedangkan tahun berikutnya yaitu tahun 2018 adalah GKI Batu yang akan menjadi Panitia inti. KegiatanPALM XII berperan dalam meningkatkan rasa persatuan, kesatuan,dan kebersamaan serta solidaritas dari seluruh peserta PALM XII.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Kegiatan PALM XII dibuka dengan Ibadah oleh Pdt.Novarita (GKI Kebonagung) dilanjutkan perkenalan antar peserta dipandu oleh Bu Maria Susanto. Peserta PALM XII adalah GKI Bromo 71 orang,GKI Blimbing 26 orang, GKI Tumapel 12 orang, GKI Batu 12 orang ,GKI Kebonagung 22 orang, dan  pendukung acara 10 orang. Dalam kata sambutan Bapak Andreas Suwardi selaku Ketua Panitia Pelaksana PALM XII menguraikan bahwa tema kegiatan kali ini adalah Lansia Peduli Lingkungan dengan sub tema Apakah yang sudah kita lakukan untuk mengusahakan dan memelihara taman itu.(Kejadian 2:15). "Tujuan kegiatan PALM XII adalah Bapak dan Ibu Lanjut usia dapat turut berperan serta dalam menjaga serta merawat Lingkungan hidup untuk keberlangsungan hidup generasi penerus".

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi

Kan Kusayang Bumiku Yang Malang

Bapak Pdt. Budi Cahyono, Sekum Majelis Agung GKJW Malang memberikan materi dengan tajuk Kan Kusayang Bumiku Yang Malang. Menurut Pdt.Budi Cahyono, kerusakan alam yang telah terjadi di negeri ini membawa dampak bahwa: sejak akhir tahun 2009 Indonesia dapat disebut sebagai "Negeri Seribu Bencana". Menurut penelitian yang dilakukan oleh United Nations International Stategy for Disaster Reduction (UNISDR; Badan PBB untuk Strategi Internasional Pengurangan Risiko Bencana), Indonesia merupakan negara yang paling rawan bencana alam di dunia. 

Berbagai bencana alam mulai gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi, banjir, tanah longsor, kekeringan, dan kebakaran hutan seringkali terjadi di Indonesia. Bahkan untuk jenis bencana tanah longsor, Indonesia menduduki peringkat pertama di dunia, mengungguli India, China, Filipina, dan Ethiopia. Sedangkan untuk jenis bencana banjir, Indonesia menduduki peringkat ke-6, setelah Bangladesh, India, China, Vietnam, dan Kamboja.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Jika disimak dari jenis bencana yang seringkali terjadi itu, maka nyatalah bahwa merosotnya kelestarian lingkungan di Indonesia terutama terjadi karena perilaku manusianya. Sebab, 70% dari seluruh bencana yang sering terjadi itu adalah jenis bencana hidrometeorologi---- khususnya banjir dan kekeringan yang pada hakekatnya hanya dapat terjadi karena adanya kecerobohan manusia. Perilaku manusia yang demikian ini tak lain hanya didasarkan atas pandangan antroposentris, yakni: pikiran dan kecenderungan manusia untuk mengobjekkan alam. Lingkungan hidup mempunyai makna hanya untuk kepentingan manusia.

Atas dasar itu, manusia hanya memikirkan kepentingannya sendiri. Kepentingan alam atau lingkungan tidak diperhitungkan, sebab kesejahteraan manusialah yang menjadi seluruh tujuan dari kehidupan. Ketika masalah ekologi ini telah menjadi isu sentral maka minat untuk mengembangkan bidang ekoteologi, sebagai upaya mengokohkan iman kepercayaan umat kristiani, semakin dipandang sebagai hal yang amat penting.

Dalam ekoteologi, hal yang ditekankan adalah menyangkut keterkaitan antara seluruh organisme dan anorganisme dalam ekosistem. Setiap individu dalam ekosistem terkait satu dengan yang lain secara mutual. Ini mengisyaratkan bahwa proses hidup dan mati yang dialami oleh semua makhluk adalah sesuatu yang memang harus terjadi dalam tata kehidupan ekosistem. 

Hukum alam memungkinkan untuk saling memangsa di antara semua spesies, sebab hal itu berkenaan dengan kebutuhan hidup semua makhluk. Namun kehidupan dan kematian itu haruslah terjadi secara seimbang dan wajar.Dengan dasar pemikiran ini, maka perspektif ekoteologi jelas bermaksud untuk mengusahakan terjadinya suatu keseimbangan antara kepentingan individu dengan kepentingan keseluruhan dalam ekosistem.

Pendekatan yang ekosentrik ini sejalan dengan pemikiran Kristen, yakni bahwa seluruh kehidupan diciptakan oleh Allah dan bahwa semua unsur saling membutuhkan dan saling menopang, dan karena itu hidup yang benar adalah hidup yang memakai sambil memelihara, atau hidup yang mengambil dan memberi secara proporsional. Alam sendiri mempunyai makna sebagai penopang kehidupan, maka alam patut dihargai dan diperlakukan dengan baik. 

Oleh sebab itu penekanan terfokus pada soal pemeliharaan alam atau lingkungan, yang bukan hanya demi manusia, melainkan juga demi alam itu sendiri. Alam adalah penopang seluruh kehidupan maka ia berada bukan hanya untuk manusia melainkan untuk seluruh ciptaan. Manusia harus menjaga dan memelihara alam untuk kepentingan bersama atau kepentingan semua.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Bank Sampah dan Fashion Show dari Bahan Daur Ulang

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi

Acara yang banyak ditunggu seluruh peserta adalah fashion dan  talent show. Namun sebelum acara tersebut, Ibu Mistutie dan Ibu Endang Purwarini dari GKI Kebonagung, berbagi dalam workshop memanfaatkan bahan-bahan sampah dan daur ulang menjadi produk souvenir semisal tas, dompet, dll. Selain sharing ada juga pameran dan penjualan hasil kerajinan dari bahan daur ulang.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Seusai workshop daur ulang dan ceramah bank sampah, kegiatan dilanjutkan dengan fashion show. Ibu-ibu lanjut usia melangkah dengan percaya diri diatas "catwalk". Mengenakan busana daur ulang. Alunan musik dari Bapak Frans Edward Klavert, Yusuf Calvin, Yohannes Augustha Bambang Sethiawan dan Bapak Sugianto mengiringi langkah-langkah mantap dari Ibu-ibu lansia. Setelah fashion show diteruskan dengan talent show. Tim Lansia dari GKI Kebonagung menampilkan fragmen tentang pentingnya kesadaran membuang sampah. Fragmen dikemas dalam format seni ludruk. Didukung tari remo yang sangat menawan oleh Ibu Endang Purwarini.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Seluruh acara dipandu oleh MC Pak Pdt.Em. Andreas Agus Susanto dan Bu Nunik.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Diakhir acara dewan juri : Bapak Yan dari Bank Sampah Kota Malang. Bapak.Oktavianus Eman dari GKI Tumapel dan Bapak Pdt.Budi Cahyono Sekum Majelis Agung GKJWmemutuskan nama-nama para pemenangnya.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Pemenang lomba fashion dari bahan daur ulang: Juara 1 Ibu Maria Suci Handayani dari GKI Kebonagung, Juara 2  Ibu Matrais dari GKI Kebonagung, Juara 3 Ibu Dadang Noegroho dari GKI Blimbing. Pemenang talent show dengan tema Lansia peduli lingkungan: Juara 1 GKI Bromo, Juara 2 GKI Kebonagung dan Juara 3 GKI Blimbing.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
"Bapak, Ibu lansia antusias mengikuti acara mulai dari penyampaian materi tentang peduli lingkungan oleh Pdt Budi Cahyono , workshop pembuatan souvenir dari bahan daur ulang, juga penjelasan dari pak Yan dari Bank Sampah Kota Malang, serta ketika lomba fashion dengan bahan daur Bapak, Ibu lansia sungguh kreatif, juga lomba talent yang berisi himbauan untuk merawat serta memelihara lingkungan hidup untuk generasi sekarang dan anak cucu", demikian  penuturan Ibu Pdt. Novarita, GKI Kebonagung dengam wajah berbahagia.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Setelah Ibadah penutup oleh Pdt.Dwi Santoso (GKI Batu) acara dilanjutkan sharing bersama Ibu Maria Susanto, pendiri dan penasehat PALM.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun