Mohon tunggu...
Abdul Malik
Abdul Malik Mohon Tunggu... Penulis seni - penulis seni budaya

penulis seni. tinggal di malang, ig:adakurakurabirudikebonagung. buku yang sudah terbit: dari ang hien hoo, ratna indraswari ibrahim hingga hikajat kebonagung

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Penghargaan Seni dan Pentingnya "Database" Seni Budaya

9 November 2015   09:40 Diperbarui: 10 November 2015   16:08 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ilustrasi - Anak-anak warga Dusun Kinahrejo menampilkan atraksi kesenian jatilan pada acara pembukaan Wisata Alam Jelajah Kinahrejo di Dusun Kinahrejo, Desa Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta (KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO)   

Penghargaan Seni

Oleh Abdul Malik

@kurakurabiru

ADA DUA peristiwa yang seringkali ditunggu masyarakat seniman di Jawa Timur setiap tahunnya. Masing-masing Tali asih Seniman dan Penghargaan Seniman. Tali asih Seniman diberikan kepada 500 seniman di Jawa Timur, menjelang Idul Fitri. Masing-masing seniman menerima dana 1 juta rupiah dan sembako. Sementara Penghargaan Seniman, tahun ini diberikan kepada 15 seniman dan 3 lembaga seni. Nilai nominal yang diberikan Pemprov Jatim kepada Seniman penerima penghargaan sebesar 10 juta rupiah. Baik Tali asih Seniman maupun Penghargaan Seniman, kedua program masuk dalam agenda resmi Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Penghargaan Seniman Jawa Timur dihelat pertama kali 17 tahun lalu dan dianugerahkan kepada Basuki Rahmat (alm, seniman teater, Surabaya) dan Muhammad Ali (alm, sastrawan, Surabaya). Kenapa diberikan kepada seniman yang sudah almarhum? Barangkali panitia penghargaan seniman saat itu, lebih mempertimbangkan pada karya, dedikasi seniman sepanjang hidupnya.

Penghargaan Seniman di Malang Raya

Achmad Fauzi (1964-2015), saat menjabat sebagai Ketua Dewan Kesenian Jawa Timur periode pertama (2008-2013), pernah menyatakan bahwa Pemerintah Daerah Tingkat Dua di Jawa Timur sebaiknya memberikan Tali asih Seniman dan Penghargaan Seniman kepada seniman di daerahnya masing-masing.

Malang Raya  (Kota Batu, Kota Malang dan Kabupaten Malang) memiliki seniman-seniman yang luar biasa. Dari buku Penghargaan Seniman Jatim 2015 tercatat nama seniman di Malang Raya yang mendapat Penghargaan Seniman dari Pemprov Jatim: M.Soleh Adipramono (seniman tradisi, 2000), Ratna Indraswari Ibrahim (sastrawan, 2002), Rasimun (seniman tradisi, 2003), Henricus  Supriyanto  (budayawan,  penggiat ludruk, 2006), DR.Hazim Amir (budayawan, 2006), Agus Sunyoto (sastrawan, 2007), Emil Sanossa (penulis skenario, 2007),  Karimun (tari topeng, 2008), Yuwono (penggerak kesenian, 2009), Chattam AR (seniman tari, 2009), Koeboe Sarawan (pelukis, 2009), Darmanto ‘Dengkek’ (seniman teater, 2010), Tengsoe Tjahjono (sastrawan, 2012), Sumantri (musisi, 2012), Dadang Rukmana (perupa, 2013), Moehammad Sinwan (seniman teater, 2014), Teguh Santosa (tokoh berdedikasi, 2015), Djati Kusumo (tokoh berdedikasi, 2015).

Daftar tersebut menunjukkan bahwa seniman di Malang Raya memang luar biasa. Hampir setiap tahun ada yang mendapat anugerah penghargaan, bahkan dalam beberapa kali, lebih dari 1 seniman. Tercatat tahun 2006, 2007, 2009, 2012, 2015.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun