Pendanaan Galeri Malang Bernyanyi
Hal lain yang patut mendapat apresiasi adalah pendanaan. “Selama ini pendanaan dari donasi para pendiri Galeri Malang Bernyanyi, juga simpatisan” papar Hengki Herwanto. Galeri Malang Bernyanyi dalam kurun waktu enam tahun belum pernah mendapat bantuan dana dari Pemerintah Kota Malang. Galeri Malang Bernyanyi pernah mendapat sumbangan sekitar seratus kaset dari seorang pejabat Pemkot Malang. Dari mantan Menteri Hilmy Faisal ada sumbangan sepuluh juta rupiah. Nurhayati Ali Assegaf, anggota DPR RI menyumbang kaset vinyl koleksinya. Dari masyarakat luas ada sumbangan untuk program G2000 penyelamatan Lokananta, antara lain dari pembalap nasional Tinton Soeprapto dan putranya Moreno Soeprapto.
Galeri Malang Bernyanyi dapat menjadi mitra dalam program Corporate Social Responsibility (CSR).” Galeri Malang Bernyanyi merupakan lembaga berbadan hukum dengan Akta notaris Widyasmara No. 01 tgl. 27 Des 2014. Dan memiliki rekening atas nama lembaga di Bank Jatim”, imbuh Hengki Herwanto.
Lalu apa harapan-harapan terbaik dari Hengki Herwanto dan kawan-kawan Galeri Malang Bernyanyi? “Pengen jadi tempat tujuan wisata budaya, pengen merangkul para donatur, Galeri Malang Bernyanyi jadi aset bangsa, ada generasi penerusnya, jadi pusat dokumentasi musik di indonesia, berkibar dalam skala internasional dll. “. Semoga semua doa dikabulkan Tuhan Yang Maha Esa. Amin. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H