Mohon tunggu...
Abdul Malik
Abdul Malik Mohon Tunggu... Penulis seni - penulis seni budaya

penulis seni. tinggal di malang, ig:adakurakurabirudikebonagung. buku yang sudah terbit: dari ang hien hoo, ratna indraswari ibrahim hingga hikajat kebonagung

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Menjelang Enam Tahun Galeri Malang Bernyanyi

1 Juli 2015   00:54 Diperbarui: 1 Juli 2015   00:54 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Saya katakan apa yang sudah dilakukan oleh Galeri Malang Bernyanyi sampai saat ini adalah embrio, embrio dari pemikiran besar, pemikiran besar yang harus terwujud, karena realisasi dari pemikiran itu sangat penting, penting bagi pembentukan generasi. Secara pribadi saya menaruh hormat pada Om Hengki Herwanto, yang tidak pernah lelah untuk melakukan apapun, untuk membesarkan embrio Galeri Malang Bernyanyi, tidak hanya pada tataran memikirkan, bahkan sudah sampai tataran mewujudkan banyak pemikiran. Membuka dialog, membuka ruang-ruang kritik yang kritis tentang penyelenggaraan Galeri Malang Bernyanyi,” Anang Brotoseno menambahkan.

 

Lima tahun sejak Galeri Malang Bernyanyi dideklarasikan, Galeri Malang Bernyanyi riil bertambah besar secara nama dan beberapa aktivitas, namun kalau dilihat dari perkembangan wacana dan cita cita, lima  tahun ini Galeri Malang Bernyanyi memang terasa jalan ditempat.Demikian catatan Anang Brotoseno, “Mungkin karena selama ini Galeri Malang Bernyanyi dikelola karena hobi dan kalau sempat. Jadi seakan ada "selisih" antara ekspektasi yang muncul dari setiap pembicaraan dengan pihak Galeri Malang Bernyanyi dengan kenyataan yang terjadi terhadap penyelenggaraan Galeri Malang Bernyanyi.Galeri Malang Bernyanyi adalah fakta kebaikan, yang tidak seharusnya dimatikan oleh siapapun, namun justru harus dihidupkan dan dinyatakan peran sertanya pada pembangunan generasi lewat pendidikan.”

 

[caption caption="Wahyoe Arema Voice, Anang Brotoseno, Hengki Herwanto dalam sebuah Silaturahmi Sambil Ngobrol di Galeri Malang Bernyanyi (20/6/2015) (dok.Galeri Malang Bernyanyi)" ]

[/caption]

 

Menuju Museum Musik Indonesia

Silaturahmi juga membahas pengembangan Galeri Malang Bernyanyi menuju Museum Musik Indonesia. “Kami sedang menjajaki salah satu gedung di Radio Republik Indonesia di Malang sebagai tempat Museum Musik Indonesia,” kata Hengki Herwanto. Surat resmi sudah dikirim ke Pimpinan Radio Republik Indonesia di Jakarta. Hengki Herwanto berharap kerjasama dengan Radio Republik Indonesia berjalan lancar. Gedung baru tersebut nantinya akan dipakai menampung 16 ribu koleksi kaset, cd, vinyl, buku, majalah, poster, foto, kliping dari musisi dalam dan luar negeri. Koleksi tersebut dikumpulkan selama kurun waktu 6 tahun ini dari 500 penyumbang baik di Indonesia maupun luar negeri.”Kalau di New York ada United Nations, kami bercita-cita ada United Musicians di Malang,” kata Hengki Herwanto. Kabar baik datang dari Jakarta. Drs.R.Eddy Herwani  Didied Mahaswara, pemegang hak cipta nama Museum Musik Indonesia memberi izin penggunaan nama Museum Musik Indonesia ke Galeri Malang Bernyanyi. Penandatanganan diadakan di Ciputra Museum dan Gallery, Jakarta Selatan, 29 Juni 2015.  Pertemuan itu dimediatori oleh Haryo Kongko Sasongko, pemusik dan pengrajin gitar batik.

 

Jika benar-benar terjadi, Galeri Malang Bernyanyi menjadi pemegang hak cipta penggunaan nama Museum Musik Indonesia, seyogyanya mandat ini benar-benar dapat direalisasikan oleh Galeri Malang Bernyanyi, untuk menghadirkan secara nyata, sebuah ruang edukasi publik dengan mewujudkan keberadaan museum musik. Dalam hal kapasitas Galeri Malang Bernyanyi saat ini, mungkin ini menjadi hal yang sangat besar. Akan tetapi apabila Galeri Malang Bernyanyi benar-benar mampu memposisikan diri pada peran yang sesungguhnya, realisasi museum musik oleh Galeri Malang Bernyanyi menurut saya bukanlah hal yang mustahil dan sulit, “ demikian apresiasi Anang Brotoseno, pekerja musik asal Malang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun