Mungkin sering dengar rekomendasi bahwa kalau mau oli terbaik sebaiknya pakai oli full sintetik?
Kita juga sering diberi tahu bahwa oli mineral itu tidak tahan lama, mudah rusak dan bisa menyebabkan lumpur di ruang oli. Sayangnya itu adalah ilmu masa lalu yang sudah kadaluarsa. Bukan berarti kualitas oli mineral jadi makin meningkat, tapi yang terjadi sebaliknya, oli full sintetik jadi turun kualitasnya.
Penulis bisa kutipkan dari pabrik pabrik oli ternama atau dari pakar pakarnya, tapi kita bisa cek sendiri melalui material safety datasheet dari oli yang bersangkutan. Merek oli mesin yang credibel pasti akan menyediakan MSDS dari produk oli yang ia punya. Penulis contohkan produk dari Motul eco-clean 0W-20:
Terlihat bahwa pada data keluaran Agustus 2022, 50 sampai 100 persen kandungan dari oli motul eco-clean 0W-20 adalah distillates petroleum hydrotreated heavy paraffinic. Yang perlu diperhatikan adalah tulisan hydrotreated. Berdasar penggolongan oli pada umumnya, hydrotreated termasuk pada oli mineral grup 2. Lebih lengkapnya:
- Oli mineral grup 1 = solvent refined
- Oli mineral grup 2 = hydrotreated
- Oli mineral grup 3 = hydrocracked
- Oli sintetik grup 4 = PAO / polyalphaolefin
- Oli sintetik grup 5 = polyolester, diester, PAG, silicon, dll.
Oli mobil atau motor tipe sintetik masa lalu biasanya menggunakan bahan PAO, namun semenjak menangnya Castrol di pengadilan melawan Mobil di tahun 1990an, oli sintetik sudah mulai tidak lagi menggunakan bahan PAO. Bahkan sekarang ada pula oli yang dilabeli full sintetik yang menggunakan bahan oli mineral grup 2. Berikut beberapa contohnya:
Jadi sekarang ini sebenarnya perbedaan antara oli mineral dengan oli sintetik sudah tidak ada. Â Karena baik oli mineral ataupun sintetik sebenarnya sama sama pakai bahan oli mineral juga. Memang ada pengecualian, masih ada yang menggunakan PAO atau ester, tapi biasanya sudah tidak 100% lagi, mungkin cuma 30% atau bahkan kurang.
Lalu bagaimana dengan kerak? Nah untuk ini kita perlu membedakan antara kemampuan oli yang tidak mudah menimbulkan kerak dan kemampuan oli untuk bisa membersihkan kerak. Menurut Noria, lewat machinerylubrication.com, sifat terhadap kerak ini pembagiannya tidak antara mineral dan sintetik tapi antara oli grup 1 dengan oli grup 2, 3 dan 4.
Oli grup 1 merupakan oli dengan teknologi yang paling lama. Oli grup 1 sering dianggap oli yang buruk karena banyak kandungan pengotornya. Tapi justru karena pengotornya ini, terutama dari bahan aromatiknya, oli grup 1 mempunyai keunggulan, yaitu sifat solvency yang baik.Â
Solvency itu mempengaruhi daya pelarutan baik dari aditif yang ditambahkan ke oli mesin maupun kotoran yang yang dihasilkan pada asat mesin berjalan. Solvency ini juga erat hubungannya dengan daya pelicin.