Mohon tunggu...
Kuntoro Boga
Kuntoro Boga Mohon Tunggu... -

Pemerhati Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Perdagangan Internasional, Komoditas Pertanian Kita

1 Januari 2019   22:06 Diperbarui: 4 Januari 2019   03:09 6031
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: kompas.com

Mengacu pada data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS), volume nilai ekpor pada sektor pertanian juga mengalami kenaikan mencapai 4,8 persen per tahun. Jumlah itu terus bertambah seiring laju ekspor yang tetap berjalan.

Peluang Ekspor 2019 Kian Terbuka
Iklim ekspor bertautan dengan iklim perdagangan internasional. Bersyukur Amerika Serikat (AS) dan China bersepakat menahan diri dalam rivalitas perang dagang. Ini diyakini akan memberikan angin segar untuk perekonomian global. 

Ekonom Insitute For Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara menilai, kinerja ekspor Indonesia berpotensi kembali normal. Di sektor pangan, harga beberapa komoditas seperti minyak sawit bisa terangkat lagi.

Kesepakatan dihasilkan dari pertemuan 2,5 jam antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping di sela-sela pertemuan negara G-20 di Buenos Aires, Argentina, Sabtu (1/12).

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengungkapkan, hampir seluruh kepala negara yang hadir dalam pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 menginginkan faktor-faktor yang selama ini memengaruhi perekonomian global dan perang dagang antara negara besar dapat diredam. Sehingga masalah itu tidak berdampak besar pada negara lain.

Peluang-peluang yang kian terbuka ini memompa semangat dalam memuluskan jalan pada upaya Kementan bersama seluruh pemangku kepentingan pertanian untuk meningkatkan produksi dan ekspor di 2019. Upaya yang mengarah pada satu muara :  kemandirian pangan dan kesejahteraan petani. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun