Mohon tunggu...
KUNTJOJO
KUNTJOJO Mohon Tunggu... Lainnya - Saya menikmati menulis karena saya senang bisa mengekspresikan diri dan ide-ide saya.

"Menulis sesuatu yang layak dibaca atau melakukan sesuatu yang layak ditulis."

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pertumbuhan dan Perkembangan Fisik pada Periode Bayi

21 Februari 2023   08:00 Diperbarui: 1 Maret 2023   16:58 759
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 2: Neuron dan bagian-bagiannya (Sumber: Carlson & Birkett, 2017: 39)

2. Perkembangan Korteks Serebral

Korteks serebral (cerebral cortex) adalah bagian terbesar dari otak mamalia, adalah lapisan luar serebrum yang berwarna abu-abu keriput atau berlipat-lipat.  Korteks serebral bertanggung jawab atas banyak fungsi otak tingkat tinggi seperti sensasi, persepsi, memori, asosiasi, pikiran, dan tindakan  yang didasarkan pada kesadaran. Struktur pada korteks serebral merupakan struktur otak yang paling besar dan kompleks, yang mengisi 85 persen berat otak dan memuat jumlah terbesar neuron dan sinapsis, serta sangat peka terhadap pengaruh lingkungan dalam waktu yang lebih lama dibanding bagian otak lainnya (Berk, 2012: 159). Gambar 3 menunjukkan area-area dari korteks serebral.

Gambar 3: Korteks serebral  (Sumber : Nevid, 2018: 58).
Gambar 3: Korteks serebral  (Sumber : Nevid, 2018: 58).

Korteks serebral memiliki dua bagian atau belahan (hemispheres), belahan otak kanan dan otak kiri. Para ilmuwan membedakan empat area utama korteks serebral, yang disebut lobus (lobes), di setiap belahan otak. Meskipun lobus biasanya bekerja sama, masing-masing memiliki fungsi utama yang agak berbeda (Santrock, 2011: 114). Keempat lobus korteks serebral adalah: 1) Lobus frontal (frontal lobes) terlibat dalam gerakan sadar, berpikir, kepribadian, dan intensionalitas atau tujuan, 2) lobus oksipital (occipital lobes) berfungsi dalam penglihatan, 3) lobus temporal (temporal lobes) memiliki peran aktif dalam pendengaran, pemrosesan bahasa, dan memori, dan 4) lobus parietal (parietal lobes) memainkan peran penting dalam mencatat lokasi spasial, perhatian, dan kontrol motorik. Urutan perkembangan area korteks serebral mengikuti urutan kemunculan beraragam kemampuan bayi dan anak yang sedang berkembang. Berk (2012: 159), menjelaskan secara singkat sebagai berikut.

  • Laju perkembangan sinapsis terjadi dalam korteks-korteks pendengaran dan penglihatan dan area-area yang menyebabkan gerak tubuh selama periode tahun pertama, satu loncatan peningkatan persepsi pendengaran dan penglihatan serta penguasaan motorik.
  • Area bahasa sangat aktif sejak masa bayi akhir hingga tahun-tahun prasekolah, masa ketika perkembangan bahasa terjadi dengan dengan cepat.
  • Lobus frontal, area yang menggerakkan pikiran, khususnya, kesadaran,  pengendalian impuls, pengumpulan informasi, dan penggunaan memori, penalaran, perencanaan, dan strategi pemecahan masalah, mengalami masa perkembangan paling lama.
  • Dari sejak usia 2 bulan hingga selanjutnya, lobus frontal bekerja lebih efektif.

3. Lateralisasi dan Spesialisasi Otak 

Manusia memiliki kemampuan yang demikian kompleks, dan masing-masing dikendalikan oleh area-area tertentu yang ada di otak.  Kemampuan area-area tertentu otak untuk melakukan tugas-tugas tertentu disitilahkan sebagai spesialisasi, jika aktivitas terutama terbatas hanya pada satu hemisfer, maka diistilahkan lateralisasi (Sousa, 2012: 202). Korteks serebral memiliki dua belahan otak (hemisphere), kanan dan kiri dengan fungsi yang berbeda. Beberapa fungsi menjadi tanggung jawab belahan otak kanan dan fungsi-fungsi yang lain menjadi tanggung jawab belahan otak kiri. Lateralisasi adalah proses di mana berbagai fungsi menjadi terlokalisasi terutama di satu sisi otak (Lally & Valentine-French, 2019: 74). Contoh, belahan kiri lebih aktif dari pada belahan otak kanan selama produksi bahasa, sedangkan pola kebalikannya,  otak kanan lebih aktif ketika seseorang sedang bermain musik.

Spesialisasi berkaitan dengan usia. Semua area otak mengkhususkan diri dan dapat berfungsi penuh pada usia yang berbeda. Sebagai contoh, daerah batang otak mempertahankan pernapasan dan detak jantung, dan dengan demikian dapat menopang kehidupan tujuh bulan setelah pembuahan, atau bahkan lebih awal dengan perawatan medis yang intensif. Beberapa area tertentu di otak tengah mendasari emosi, fungsinya terlihat pada tahun pertama.  Banyak contoh spesialisasi ada di korteks.  Area sensorik misalnya, membutuhkan pematangan dan pembelajaran, tetapi semuanya sudah siap untuk berkembang pada saat bayi dilahirkan.

Karena otak dewasa terspesialisasi, dengan fungsi psikologis yang berbeda yang terlokalisasi di wilayah tertentu, para peneliti perkembangan memiliki minat yang besar untuk mengungkap asal-usul dan perjalanan waktu spesialisasi otak. Selama bertahun-tahun, satu-satunya petunjuk untuk spesialisasi datang dari anak-anak yang menderita cedera otak. Kemudian para ahli menggunakan perangkat teknologi berupa electroencephalography -- suatu perangkat untuk pengukuran aktivitas listrik otak dari elektroda yang ditempatkan di kulit kepala. Selanjutnya ada teknik yang lebih baru, functional magnetic resonance imaging (fMri). Perangkat ini menggunakan medan magnet untuk melacak aliran darah di otak. Dengan metode ini, otak peserta penelitian benar-benar terbungkus dalam magnet yang sangat kuat yang dapat melacak aliran darah di otak saat peserta melakukan tugas kognitif yang berbeda.

Tak satu pun dari metode ini yang sempurna, masing-masing memiliki kekurangan. Misalnya, fMRI jarang digunakan karena harganya mahal dan peserta harus berbaring diam selama beberapa menit setiap kali. Terlepas dari keterbatasan ini, hasil gabungan dari penelitian yang menggunakan pendekatan yang berbeda ini telah mengidentifikasi beberapa prinsip umum yang menggambarkan spesialisasi otak saat anak-anak berkembang.

4. Peranan Pengalaman Awal Bayi dalam Perkembangan Otak

Tahap awal perkembangan otak sangat dipengaruhi oleh faktor genetik, misalnya gen mengarahkan neuron yang baru terbentuk ke lokasi yang benar di otak dan berperan dalam cara mereka berinteraksi. Namun perkembangan otak selanjutnya tidak ditentukan oleh faktor genetik.  Gen memungkinkan otak menyempurnakan dirinya sendiri sesuai dengan masukan yang diterimanya dari lingkungan. Otak bayi yang baru lahir membuat koneksi-koneksi baru dengan kecepatan luar biasa pada saat otak tersebut mulai menyerap informasi dari lingkungan, semakin kaya lingkungan di sekitar anak, semakin banyak interkoneksi yang terbentuk (Sousa, 2012: 30).  Sebagai contoh, indra seorang anak melaporkan ke otak tentang lingkungan dan pengalamannya, dan masukan ini merangsang aktivitas saraf. Bunyi ucapan, misalnya, merangsang aktivitas di bagian otak yang berhubungan dengan bahasa. Jika jumlah masukan meningkat, misalnya lebih banyak bunyi bahasa yang dingarkan anak,  sinapsis antara neuron di area itu akan lebih sering diaktifkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun