Mohon tunggu...
KUNTJOJO
KUNTJOJO Mohon Tunggu... Lainnya - Saya menikmati menulis karena saya senang bisa mengekspresikan diri dan ide-ide saya.

"Menulis sesuatu yang layak dibaca atau melakukan sesuatu yang layak ditulis."

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kesiapan Bayi Neonatal dalam Menghadapi Kehidupan

11 Februari 2023   08:00 Diperbarui: 28 Februari 2023   20:03 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Refleks bertahan hidup tidak hanya menawarkan perlindungan terhadap stimulasi permusuhan dan memungkinkan bayi untuk memenuhi kebutuhan yang sangat mendasar, tetapi refleks tersebut  mungkin juga memiliki dampak yang sangat positif pada ibu atau pengasuhnya (Shaffer & Kipp, 2014: 132). Ibu, misalnya, mungkin merasa cukup bersyukur dan kompeten sebagai orang tua ketika bayinya yang lapar segera berhenti rewel dan mengisap puting dengan mudah.

Kelompok refleks yang lain disebut refleks primitif (primitive reflexes) yang tidak begitu jelas fungsinya dan banyak yang meyakini sebagai sisa-sisa sejarah evolusi yang telah melampaui tujuannya, contoh refleks Babinski (Sigelmen & Rider, 2018: 136).  Bagi Berger (2015: 126), refleks-refleks tersebut tidak diperlukan untuk bertahan hidup tetapi menandakan keadaan fungsi otak dan tubuh bayi. Refleks membantu mengungkap apakah sistem saraf bayi baru lahir bekerja dengan baik. Misalnya bayi dengan kerusakan saraf skiatika (sciatic nerve) tidak menunjukkan refleks penarikan (withdrawal reflex),  begitu pula beberapa refleks menghilang selama masa bayi, jika refleks tetap ada, ini menunjukkan adanya masalah dalam sistem saraf yang berkembang (Kail & Cavanaugh, 2016: 80). Selain itu, refleks juga berhubungan dengan kemampuan seseorang di kemudian hari, misalnya refleks moro. Refleks moro diyakini kelak menjadi mekanisme untuk menyelamatkan diri dengan cara perpegangan pada benda lain ketika ada peristiwa yang menyebabkan seseorang akan jatuh (Santrock, 2011: 126). Beberapa refleks berikut ini menurut Berger (2015: 126)  mengindikasikan bahwa fungsi otak dan tubuh bayi berkembang normal.

a. Refleks menggenggam Palmar (Palmar grasping reflex). Ketika sesuatu menyentuh telapak tangan bayi yang baru lahir, bayi mencengkeramnya dengan erat.

Gambar 2: Refleks menggenggam (Sumber: Shaffer & Kipp (2014: 132)
Gambar 2: Refleks menggenggam (Sumber: Shaffer & Kipp (2014: 132)

b. Refleks Babinski (Babinski reflex). Saat kaki bayi yang baru lahir dibelai, jari-jari kakinya mengembang ke atas.

c. Refleks melangkah (stepping reflex). Saat bayi baru lahir diangkat tegak, kaki menyentuh permukaan datar, mereka menggerakkan kaki seolah-olah berjalan.

Gambar 3: Refleks melangkah (Sumber: Ciccarelli & White (2015: 318)
Gambar 3: Refleks melangkah (Sumber: Ciccarelli & White (2015: 318)

d. Refleks renang (swimming reflex). Saat dipegang secara horizontal di perut mereka, bayi yang baru lahir mengulurkan tangan dan kakinya.

e. Refleks moro (moro refleks). Ketika seseorang menepuk permukaan tempat berbaring, bayi yang baru lahir mengibaskan tangan mereka ke luar dan kemudian menyatukan mereka di dada, menangis dengan mata terbuka lebar.

Gambar 4: Refleks moro  (Sumber : Kail & Canavaugh, 2016: 81)
Gambar 4: Refleks moro  (Sumber : Kail & Canavaugh, 2016: 81)

2. Pola Aktivitas Harian Bayi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun