Mohon tunggu...
KUNTJOJO
KUNTJOJO Mohon Tunggu... Lainnya - Saya menikmati menulis karena saya senang bisa mengekspresikan diri dan ide-ide saya.

"Menulis sesuatu yang layak dibaca atau melakukan sesuatu yang layak ditulis."

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Optimalisasi Perkembangan Anak Usia Dini Melalui Metode Scaffolding

10 Desember 2022   08:10 Diperbarui: 10 Desember 2022   08:26 631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Zona perkembangan proksimal, menurut Vygotsky adalah jarak antara tingkat perkembangan aktual sebagaimana ditentukan oleh pemecahan masalah secara mandiri dan tingkat pengembangan potensial sebagaimana ditentukan melalui pemecahan masalah di bawah bimbingan orang dewasa atau bekerja sama dengan peserta didik lainnya  yang lebih mampu. Lebih lanjut Vygotsky menyatakan bahwa zona perkembangan proksimal mendefinisikan fungsi-fungsi yang belum matang tetapi dalam proses pematangan, fungsi yang akan matang besok tetapi saat ini dalam keadaan embrio, fungsi-fungsi ini bisa disebut tunas atau bunga perkembangan dan bukan buah perkembangan (Bredikyte, 2011: 36).

 Menurut Vygotsky, di titik perkembangan manapun, ada masalah-masalah tertentu yang seorang anak berada di ambang kemampuan untuk menyelesaikannya dan anak itu hanya membutuhkan struktur tertentu, petunjuk, pengingat, bantuan untuk mengingat detail-detail atau langkah-langkah, dorongan untuk terus berusaha, dan sebagainya (Woolfolk, 2009: 74). 

Zona perkembangan proksimal anak merupakan kesenjangan antara tingkat perkembangan aktualnya (what the student can do on their own), ditentukan dengan bantuan tugas yang dapat ia pecahkan secara mandiri, dan tingkat perkembangannya potensial yang mungkin, ditentukan dengan bantuan tugas yang dapat dipecahkannya di bawah bimbingan orang dewasa atau bekerja sama dengan teman yang lebih cakap (what the student can do with help). Disamping dua level tersebut ada peserta didik yang berada level tidak mampu meskipun mereka mendapatkan bimbingan guru atau temannya yang lebih mampu (what student cannot do, even with help). Keberadaan peserta didik di level perkembangan potensial membutuhkan bimbingan dari guru atau peserta didik lain yang berada pada level perkembangan aktual.  Proses pemberian bantuan atau bimbingan yang oleh guru atau peserta didik lainnya yang lebih cakap oleh Jerome Bruner disebut sebagai scaffolding (Woolfolk, 2009: 82). Scaffolding adalah cara mengajar di mana instruktur membantu pembelajar dalam perolehan keterampilan atau pengetahuan mereka (Zurek, at al, 2014: 28). Konsep mengenai zona perkembangan proksimal dapat digambarkan sebagai berikut.

Zona perkembangan proksimal(Sumber: https://www.pinterest.com/pin/how-to-scaffold-childrens-learning--523895369156995461/)
Zona perkembangan proksimal(Sumber: https://www.pinterest.com/pin/how-to-scaffold-childrens-learning--523895369156995461/)
Scaffolding atau sistem dukungan adalah proses di mana guru atau teman sebaya yang lebih kompeten membantu peserta didik yang berada pada level perkembangan potensial sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Berkenaan dengan gambar di atas, scaffolding diperuntukkan peserta didik yang berada pada area "What a child can do with help". Agar efektif, bantuan yang diberikan harus  sesuai kebutuhan peserta didik dan harus dihentikan bila tidak lagi diperlukan (Upton, 2012: 163).

ZPD dan Scaffolding dalam Pembelajaran PAUD

Teori Zona Perkembangan Proksimal dari Vygotsky dianut oleh banyak pendidik dan diterapkan dalam penyelenggaraan pendidikan. Ada berbagai strategi dalam menerapkan teori Vygotsky. Santrock (2012: 253) mendiskripsikan penerapan teori zona perkembangan proksimal sebagai berikut.

1. Menilai Zona Perkembangan Proksimal Peserta Didik

Guru dapat mengidentifikasi zona perkembangan proksimal peserta didik berdasarkan proses belajar pembelajaran ataupun hasil penilaian. Dalam proses belajar pembelajaran, misalnya dengan metode tanya jawab atau pemberian tugas guru bisa mengidentifikasi peserta didik yang berada pada level perkembangan potensial.

2. Menggunakan Zona Perkembangan Proksimal dalam Pembelajaran

Dalam pembelajaran hendaknya dimulai dengan mengarah pada batas atas agar peserta didik dapat meraih tingkat perkembangan melalui bimbingan serta beranjak ke level pengetahuan dan keterampilan yang lebih tinggi.

3. Memberdayakan Teman Sebaya yang Lebih Kompeten

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun