Apa yang mendorong seseorang demikian gigih melakukan suatu tindakan yang beresiko dan menurut kebanyakan orang tindakan itu tidak akan berhasil? Bagaimana manusia dapat memahami, memprediksi, dan bahkan mengontrol aktivitas  apa yang mungkin dilakukannya pada saat tertentu? Jawabannya adalah motivasi.
Motivasi merupakan proses yang memulai, membimbing, dan mempertahankan perilaku yang berorientasi pada tujuan. Itulah yang menyebabkan seseorang bertindak, entah itu mendapatkan segelas air untuk menghilangkan dahaga atau membaca buku untuk meningkatkan pengetahuannya.Â
Motivasi melibatkan kekuatan biologis, emosional, sosial, dan kognitif yang mengaktifkan perilaku. Motivasi tidak hanya mengacu pada faktor-faktor yang mengaktifkan perilaku; motivasi juga melibatkan faktor-faktor yang mengarahkan dan mempertahankan tindakan yang diarahkan pada tujuan ini. Dengan adanya motivasi, perilaku Terry Fox diberi energi, diarahkan, dan dipertahankan (Santrock, 2018: 424).
Pengertian dan Fungsi Motivasi
Istilah motivasi (motivation) berasal dari kata Latin movere, yang artinya to move atau bergerak bergerak (Reynolds & Miller, 2003: 104). Motivasi adalah konstruksi hipotetis, artinya itu adalah abstraksi, bukan entitas terbuka yang dapat dilihat dengan mata (Salkind, 2008: 686). Meskipun motivasi tidak dapat diamati, tetapi gejala-gejala yang menggambarkan keberadaannya, yang terekspresikan ke dalam perilaku, dapat dikenali.Â
Motivasi, menurut Petri, adalah proses dimana aktivitas dimulai, diarahkan, dan dilanjutkan sehingga kebutuhan atau keinginan fisik atau psikologis terpenuhi (Ciccarelli & White, 2015: 354). Misalnya, ketika seseorang sedang menikmati pemandangan alam di tempat wisata kemudian dia merasa haus. Kebutuhan fisik berupa minuman mendorong orang tersebut mencari warung atau penjual minuman, meskipun dia harus berjalan kaki cukup jauh.Â
Ada tujuan tertentu dengan tindakan orang yang bersangkutan, yaitu mendapatkan minuman agar rasa hausnya bisa teratasi. Motivasi adalah kebutuhan, keinginan, minat, dan keinginan yang mendorong orang ke arah tertentu, singkatnya, motivasi melibatkan perilaku yang diarahkan pada tujuan (Weiten, 2017: 304).
Motivasi berfokus terutama pada dua pertanyaan utama: mengapa dan bagaimana berperilaku dan pertanyaan-pertanyaan ini masing-masing memetakan ke aspek energi dan arah motivasi (Salkind, 2008: 686). Berkenaan dengan hal tersebut, Woolfolk (2016: 470) menegaskan bahwa studi tentang motivasi berfokus pada bagaimana dan mengapa orang memulai tindakan yang diarahkan ke tujuan tertentu, berapa lama mereka memulai aktivitas, seberapa intensif mereka terlibat dalam aktivitas, seberapa gigih mereka dalam upaya untuk mencapai tujuan tersebut, dan apa yang mereka pikirkan dan rasakan sepanjang proses.
Pertanyaan "mengapa" berkenaan dengan alasan yang mendasari bahwa seseorang memiliki energi atau terdorong untuk melakukan tindakan tertentu. Pertanyaan  "mengapa'' ini berfokus pada apa yang oleh psikolog perintis William James disebut sebagai "mata air tindakan'' - dorongan mendasar untuk perilaku yang membuat individu berorientasi pada jenis gerakan tertentu (Salkind, 2008: 686).
Berkenaan dengan pertanyaan mengapa seseorang melakukan tindakan atau apa yang menyebabkan perilaku, Reeve (2009: 5-6) menyatakan bahwa untuk benar-benar menjelaskan "Apa yang menyebabkan perilaku?" maka perlu memperluas satu pertanyaan umum ini menjadi serangkaian lima pertanyaan khusus sebagai berikut.
1. Mengapa perilaku dimulai?