"Sini, Deri duduk dulu."
"Engga mau kak, Deri mau lanjut ngamen. Kalau engga, Deri dimarahin ayah."
Ia menjawab dengan raut wajah takut.
"Tidak apa Deri, sini duduk sama kakak. Kakak itu anaknya Bu Susi yang jualan nasi padang dekat rumahmu."
"Ahh, kakak anaknya Bude Susi?"
"Iya," jawab Tera.
Ya setelah melihat kejadian tersebut, Tera langsung mengadu kepada bapak dan ibunya. Dan dia terkejut mendapat pernyataan bahwa mereka yang sering memberi makan Deri setiap harinya. Mengenai perlakuan Dasir-ayah Deri ternyata belum diketahui banyak orang. Karena Dasir yang memang jarang bersosialisasi dengan warga sekitar. Selain itu, yang mereka tahu Dasir adalah seorang duda yang bekerja serabutan. Selebihnya mereka kurang tahu karena jarang melihat. Akan tetapi, mengenai Deri yang mengamen bukanlah suatu rahasia bagi warga Desa Seranggi. Mengingat Deri tidak sekolah dan tidak mempunyai siapa-siapa selain ayahnya dan mungkin banyak orang yang berpikir bahwa Deri ingin membantu ayahnya untuk menghasilkan uang.
***
Tak terasa sudah satu bulan Tera berada di kampung halamannya. Beberapa hari sebelumnya, Tera selalu berjalan-jalan sambil mengamati Deri yang sedang mengamen dari jauh. Lalu. ketika asistensi matahari mulai beranjak pergi, tubuh kecil itu akan pulang setelah berpisah dengan beberapa teman sesama pengamen yang tubuhnya jauh lebih tinggi dari Deri dan bahkan ada yang sepantaran Deri.
Ketika melihat Deri yang mulai berjalan ke arah jalan pulang, Tera mulai mendekat.
"Deri," panggil Tera.