Mohon tunggu...
Kun Indri
Kun Indri Mohon Tunggu... profesional -

suka jalan-jalan | kunindri.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Tanjung Pura: Kota Bersejarah yang Terabaikan

23 November 2014   22:03 Diperbarui: 4 April 2017   18:20 2730
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_377509" align="alignnone" width="737" caption="Bekas stasiun kereta api Tanjung Pura (dokumen pribadi)"]

14167202761587935406
14167202761587935406
[/caption]

Rumah berarsitektur Belanda juga masih tersisa di sekitar pusat kota, meskipun sudah tidak berpenghuni dan dengan kondisi yang tidak terawat dan terbengkalai.  Keadaan ini semakin menunjukkan Tanjung Pura sebagai kota 'mati' yang dulunya pernah berjaya dan sekarang yang tersisa hanya bekas-bekasnya saja. Keberadaan sebagai kota 'mati' terlihat dari suasana kota dan sekitarnya yang terasa sepi. Keramaian hanya terpusat di dekat pasar.  Satu keunikan lagi, di pusat kota terutama di sekitar pasar terdapat deretan bangunan lama bergaya Cina, sebagian di cat, sebagian lagi dibiarkan saja sehingga kesan vintage tetap terasa.  Lokasi bangunan bergaya Cina ini tidak jauh dari Mesjid Azizi dan Pasar Tanjung Pura.

[caption id="attachment_377549" align="alignnone" width="619" caption="Rumah bergaya Belanda yang terbengkalai (dokumen pribadi)"]

14167287311890917736
14167287311890917736
[/caption]

[caption id="attachment_377546" align="alignnone" width="1335" caption="Deretan bangunan bergaya Cina di pusat kota (dokumen pribadi)"]

1416727333920685875
1416727333920685875
[/caption]

Untuk berkeliling kota melihat-lihat keunikan yang masih tersisa bisa dilakukan dengan menaiki becak motor dengan tarif yang lebih bersahabat daripada tarif becak motor di Medan. Karena kota kecil, tidak perlu memakan waktu lama untuk berkeliling. Namun sayangnya, jika ingin menginap disini, belum ada penginapan yang tersedia.  Mungkin Tanjung Pura lebih pas diposisikan sebagai tempat mampir sejenak disela perjalanan menuju Aceh, untuk melihat-lihat keunikan yang tersisa, tanpa harus menginap.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun