Mohon tunggu...
Kundiharto
Kundiharto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Psychology Student

Deep interest in the fields of Information Technology, Psychology, Marketing, Management, and Entrepreneurship

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Akuisisi Besar TikTok dan Tokopedia: Peluang atau Ancaman Geopolitik?

18 Desember 2023   07:06 Diperbarui: 18 Desember 2023   15:00 1041
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengaruh Tiongkok di pasar digital global tidak bisa diabaikan. Dengan keberhasilan perusahaan-perusahaan seperti Alibaba, Tencent, dan sekarang TikTok, Tiongkok telah menunjukkan bahwa mereka bisa menciptakan pemain-pemain raksasa di panggung dunia. Akuisisi Tokopedia oleh TikTok bisa dilihat sebagai langkah terbaru dalam upaya Tiongkok untuk meningkatkan kehadirannya di pasar digital internasional.

Bagi kita di Indonesia, ini berarti kita sedang berada di tengah-tengah perubahan besar dalam dunia digital. Kita bukan hanya konsumen atau pengguna platform ini, tapi juga bagian dari permainan geopolitik yang lebih besar. Pertanyaannya, bagaimana kita, baik sebagai konsumen maupun sebagai negara, memastikan bahwa kita mendapatkan manfaat dari perubahan ini, sambil menjaga kedaulatan dan keamanan data kita?

Menjaga Data Kita di Era Merger Besar: Apa yang Perlu Kita Tahu

Ketika kita menyaksikan gerak-gerik raksasa digital seperti TikTok dan Tokopedia, ada satu aspek yang sangat penting untuk kita semua: data pribadi kita. Di era digital ini, data bukan hanya angka-angka di layar, tapi cerita tentang kehidupan kita sehari-hari. Maka, penting bagi kita untuk memahami bagaimana data kita dikelola dan dilindungi, terutama setelah akuisisi besar seperti ini.

Kepemilikan Data dan Keamanan Data Pengguna

Pertama, mari kita bicara tentang kepemilikan dan keamanan data kita. Saat kita berbelanja online, menonton video, atau bahkan hanya browsing, kita meninggalkan jejak digital yang berisi informasi pribadi. Data ini sangat berharga, dan pertanyaan besarnya adalah: siapa yang memiliki data ini setelah merger?

Kita mungkin membayangkan skenario dimana data kita seperti buku harian yang tiba-tiba bisa dibaca oleh orang lain. Ini bukan hanya tentang privasi, tapi juga tentang bagaimana data itu bisa digunakan, baik untuk keuntungan bisnis maupun hal lain. Kita harus bertanya, apakah data kita aman? Apakah ada jaminan bahwa data kita tidak akan disalahgunakan?

Peran Pemerintah dalam Perlindungan Data

Di sinilah peran pemerintah menjadi sangat penting. Pemerintah kita, seperti pengawal yang melindungi benteng, memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa data kita, sebagai warga negara, dilindungi. Ini berarti membuat dan menegakkan regulasi yang mengatur bagaimana data dikumpulkan, digunakan, dan dibagi.

Dengan merger besar seperti TikTok dan Tokopedia, pemerintah kita dihadapkan pada tantangan baru. Bagaimana mereka memastikan bahwa perusahaan-perusahaan ini menghormati privasi dan keamanan data kita? Apakah ada undang-undang yang cukup kuat untuk melindungi kita dari potensi penyalahgunaan data?

Kita semua berperan dalam diskusi ini. Sebagai pengguna, kita perlu lebih sadar dan aktif dalam memahami bagaimana data kita dikelola. Sebagai warga negara, kita perlu mendukung inisiatif pemerintah untuk memperkuat regulasi data.

Kisah Kuda Troya di Dunia Digital Kita: Pelajaran tentang Kewaspadaan dan Kedaulatan

Ketika kita membicarakan akuisisi TikTok dan Tokopedia, tidak bisa tidak, kita teringat pada kisah klasik Kuda Troya. Seperti kisah tersebut, ada pelajaran penting tentang kewaspadaan dan risiko yang tersembunyi di balik langkah-langkah besar dalam dunia bisnis, khususnya di era digital.

Pentingnya Kewaspadaan dalam Kolaborasi Bisnis

Kisah Kuda Troya mengajarkan kita tentang pentingnya kewaspadaan. Dalam konteks merger TikTok dan Tokopedia, ini berarti kita harus jeli dan kritis dalam melihat apa yang sebenarnya terjadi di balik kerjasama besar ini. Seperti warga Troya yang terbuai oleh hadiah kuda kayu, kita juga mungkin terpesona oleh kemudahan dan inovasi yang ditawarkan oleh kolaborasi digital besar.

Namun, kita harus bertanya: apa yang tersembunyi di baliknya? Apakah ada risiko yang tidak kita lihat? Kita perlu memastikan bahwa langkah ini tidak hanya menguntungkan secara bisnis, tapi juga mempertimbangkan dampak sosial, ekonomi, dan keamanan data kita.

Risiko Mengorbankan Kedaulatan dan Kepentingan Jangka Panjang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun