Mohon tunggu...
Kundiharto
Kundiharto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Psychology Student

Deep interest in the fields of Information Technology, Psychology, Marketing, Management, and Entrepreneurship

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Dinamika Hubungan Mahasiswa-Dosen dalam Pembelajaran Online

13 Desember 2023   09:55 Diperbarui: 14 Desember 2023   02:02 808
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nah, dari situasi kayak begini, kita bisa belajar banyak hal tentang komunikasi, menghormati waktu, dan juga, yang penting, bagaimana cara menyampaikan sesuatu dengan cara yang tepat. Tapi, tentu saja, ada lebih banyak lagi yang bisa kita gali dari cerita ini. Yuk, kita bahas lebih dalam lagi!

Ego dan Gengsi dalam Profesi Akademik

Sekarang, Sobat Pembaca, mari kita coba pahami lebih dalam tentang apa yang terjadi di balik layar, lewat kacamata psikologi. Saat kita bicara tentang 'perasaan tersinggung' yang muncul dari dosen kita, ini bukan cuma tentang emosi sementara. Ada lebih banyak hal yang terlibat, terutama yang berkaitan dengan ego dan gengsi dalam profesi akademik.

Pertama, mari kita ngobrol tentang 'ego'. Ego ini bisa dibilang seperti jendela melihat diri kita sendiri. Dalam konteks akademik, terutama bagi seorang dosen, ego ini bisa terkait erat dengan profesionalisme dan cara mereka dilihat oleh mahasiswa. 

Bayangkan, saat seorang dosen yang biasanya dihormati dan dianggap sebagai sumber ilmu, tiba-tiba mendapat 'peringatan' dari mahasiswa, bisa jadi ini kayak kaca yang tiba-tiba retak. Ada bagian dari diri mereka yang mungkin merasa, "Wah, kok saya bisa diingatkan sama mahasiswa?"

Kemudian, ada juga 'gengsi'. Gengsi ini berkaitan dengan status sosial dan bagaimana seseorang ingin dilihat oleh orang lain. Dalam dunia akademis yang seringkali menekankan pada hierarki dan otoritas, gengsi ini nggak bisa dianggap enteng. 

Seorang dosen mungkin merasa bahwa posisi dan pengalamannya memberi mereka 'wewenang' tertentu, yang seharusnya tidak dipertanyakan, apalagi oleh mahasiswa.

Jadi, saat mahasiswa mencoba mengingatkan dosen tentang waktu, meskipun dengan niat baik, ini bisa menyentuh ego dan gengsi tersebut. Dosen mungkin merasa bahwa otoritas dan kompetensinya dipertanyakan, yang pada akhirnya memunculkan reaksi defensif atau merasa tersinggung.

Tapi, tentu saja, ini bukan berarti dosen kita tidak bisa menerima masukan atau kritik. Ini lebih ke cara kita sebagai mahasiswa menyampaikan pengingat itu dan bagaimana dosen memprosesnya. Dalam situasi kayak gini, penting banget untuk kita semua, baik sebagai dosen maupun mahasiswa, untuk memahami dinamika psikologis yang terjadi dan bagaimana kita bisa saling berkomunikasi dengan lebih efektif dan empati.

Nah, dari analisis ini, kita bisa mulai melihat gambaran yang lebih besar tentang bagaimana ego dan gengsi mempengaruhi dinamika dalam kelas online kita. Tapi, ini baru permulaan, Sobat Pembaca. Masih banyak aspek lain yang bisa kita bahas untuk mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif. Yuk, lanjut ke pembahasan berikutnya!

Dinamika Kekuasaan dalam Hubungan Dosen-Mahasiswa

Sobat Pembaca, kita sudah ngobrol tentang ego dan gengsi, tapi ada lagi nih satu hal penting dalam psikologi yang perlu kita bahas: dinamika kekuasaan antara dosen dan mahasiswa. 

Di dunia pendidikan, khususnya di perguruan tinggi, ada semacam 'aturan tak tertulis' tentang peran dan posisi dosen serta mahasiswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun