Mohon tunggu...
Kundiharto
Kundiharto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Psychology Student

Deep interest in the fields of Information Technology, Psychology, Marketing, Management, and Entrepreneurship

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kontroversial Bukan Hanya Hitam dan Putih: Gender sebagai Spektrum

3 Oktober 2023   09:18 Diperbarui: 27 Oktober 2023   20:51 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh Alexander Grey: Pexels

Dalam upaya masyarakat modern untuk lebih memahami dan mengakui keragaman identitas gender, berbagai istilah telah muncul untuk mendeskripsikan pengalaman-pengalaman yang berada di luar konsep biner tradisional. Berikut adalah penjelasan mendalam tentang beberapa istilah tersebut:

Genderqueer

  • Definisi: Genderqueer adalah istilah payung yang digunakan untuk mendeskripsikan identitas gender yang tidak selaras dengan norma-norma gender tradisional laki-laki atau perempuan.
  • Pengalaman: Individu yang mengidentifikasi diri sebagai genderqueer mungkin merasa memiliki kombinasi dari identitas laki-laki dan perempuan, tidak memiliki identitas gender sama sekali, atau memiliki identitas yang berbeda dari kedua kategori tersebut.
  • Ekspresi: Ekspresi gender dari seseorang yang genderqueer bisa beragam, dari maskulin, feminin, kombinasi keduanya, atau tidak ada yang demikian.

Genderfluid

  • Definisi: Seseorang yang mengidentifikasi diri sebagai genderfluid merasa bahwa identitas gender mereka berubah-ubah sepanjang waktu.
  • Pengalaman: Individu genderfluid mungkin merasa maskulin pada suatu hari, feminin pada hari lain, keduanya, atau mungkin tidak ada yang demikian pada waktu lainnya.
  • Ekspresi: Mirip dengan genderqueer, ekspresi gender dari seseorang yang genderfluid bisa beragam dan mungkin berubah sesuai dengan perasaan identitas gender mereka pada waktu tertentu.

Istilah Lainnya

  • Agender: Orang yang merasa tidak memiliki gender atau netral dalam hal gender.
  • Bigender: Orang yang mengidentifikasi diri dengan dua gender, bisa jadi laki-laki dan perempuan, atau kombinasi dari gender-gender lainnya.
  • Two-Spirit: Istilah yang berasal dari beberapa budaya pribumi Amerika Utara, merujuk pada individu yang memiliki peran gender khusus dan dihormati dalam komunitas mereka.
  • Demiboy dan Demigirl: Individu yang merasa sebagian terhubung dengan identitas laki-laki atau perempuan, tetapi tidak sepenuhnya.

Semua istilah di atas mencerminkan upaya masyarakat untuk memberikan bahasa dan pengakuan kepada pengalaman-pengalaman gender yang beragam. Penting untuk diingat bahwa identitas gender adalah sesuatu yang sangat pribadi, dan setiap individu memiliki hak untuk mendefinisikan diri mereka sesuai dengan apa yang mereka rasakan. Dengan demikian, sementara istilah-istilah ini dapat membantu dalam komunikasi dan pemahaman, mereka hanya adalah alat dan mungkin tidak selalu mencerminkan keseluruhan kompleksitas pengalaman seseorang.

Perbedaan antara Identitas Gender dan Ekspresi Gender

Dalam mendalami konsep gender, penting untuk memahami perbedaan antara identitas gender dan ekspresi gender. Keduanya adalah aspek fundamental dari pengalaman gender seseorang, tetapi mereka memiliki ciri khas dan fungsi yang berbeda.

Identitas Gender

  • Definisi: Identitas gender merujuk pada persepsi internal dan pribadi seseorang tentang gender mereka. Ini adalah bagaimana seseorang melihat diri mereka dalam konteks laki-laki, perempuan, keduanya, tidak ada yang demikian, atau sepanjang spektrum gender.
  • Sifat: Identitas gender bersifat intrinsik dan mendalam. Banyak orang merasakan kepastian tentang identitas gender mereka sejak usia muda, meskipun ini mungkin berbeda untuk setiap individu.
  • Konsistensi: Meskipun banyak orang memiliki identitas gender yang konsisten sepanjang hidup mereka, ada juga yang merasa identitas gender mereka berubah seiring waktu.

Ekspresi Gender

  • Definisi: Ekspresi gender adalah cara seseorang mengekspresikan gender mereka kepada dunia luar. Ini melibatkan aspek-aspek seperti pakaian, gaya rambut, perilaku, bahasa tubuh, dan karakteristik lain yang masyarakat anggap "maskulin", "feminin", atau netral.
  • Sifat: Berbeda dengan identitas gender yang bersifat internal, ekspresi gender lebih berfokus pada eksternal dan bagaimana individu memilih untuk mempresentasikan diri mereka dalam konteks sosial.
  • Variabilitas: Sementara beberapa orang mungkin memiliki ekspresi gender yang konsisten dengan identitas gender mereka, yang lain mungkin memilih untuk mengekspresikan diri mereka dengan cara yang berbeda dari identitas gender internal mereka, tergantung pada konteks sosial, keamanan pribadi, atau preferensi pribadi.

Hubungan antara Keduanya

Walaupun identitas dan ekspresi gender berkaitan erat, keduanya memiliki ruang untuk dinamika yang mengagumkan. Dalam realitas yang kompleks ini, terkadang gender melampaui batasan-batasan baku yang telah kita kenal. Misalnya, seorang individu mungkin mengidentifikasi diri sebagai perempuan, namun merasa nyaman mengekspresikan diri dengan elemen-elemen yang sering kali dikaitkan dengan maskulinitas. Begitu juga, seorang yang mengidentifikasi diri sebagai laki-laki bisa saja menemukan kegembiraan dalam seni rias atau busana yang biasanya dianggap sebagai ekspresi feminin. Hal-hal seperti ini memunculkan pertanyaan penting: Seberapa luweskah konsep gender yang kita kenal selama ini?

Saya mengajak Anda untuk turut berpartisipasi dalam dialog ini. Apakah Anda cenderung memandang gender sebagai biner atau lebih condong kepada gagasan bahwa gender adalah spektrum yang canggih dan luas? Berikan alasan dan pandangan Anda. Kami percaya bahwa suara Anda memiliki kekuatan untuk membentuk pemahaman kolektif kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun