Tidak hanya sebagai bentuk perlawanan, tetapi resistensi ini juga mencerminkan semangat yang mendalam untuk mempertahankan tradisi dan warisan budaya yang berharga. Dalam upaya pelestarian ini, terjadi adaptasi kreatif di mana musik keroncong mampu mengalami transformasi tanpa harus kehilangan esensi dan identitasnya. Kolaborasi dengan genre musik lain seperti jazz dan pop, serta eksplorasi teknologi melalui media digital dan platform streaming, menjadi bagian integral dari strategi untuk menjaga relevansi musik keroncong di tengah perubahan zaman yang terus bergerak maju.
Selain itu, resistensi juga tercermin dalam upaya untuk memperkuat komunitas musik keroncong melalui festival, lokakarya, dan kegiatan edukatif yang bertujuan memperkenalkan musik keroncong kepada generasi muda. Semua ini merupakan bagian penting dari cara untuk memastikan bahwa musik keroncong tetap hidup dan terus berkembang. Festival keroncong, baik skala lokal maupun internasional, menjadi ajang vital untuk menampilkan bakat baru dan memelihara minat terhadap genre ini.
Lebih jauh lagi, komunitas keroncong seringkali berperan aktif dalam mendokumentasikan sejarah dan perkembangan musik keroncong. Upaya ini melibatkan pengumpulan cerita dari para musisi senior, merekam pertunjukan, dan menyusun arsip digital yang dapat diakses oleh siapa saja. Dokumentasi semacam ini sangat penting untuk menjaga warisan musik keroncong agar tidak hilang ditelan zaman dan dapat dipelajari oleh generasi mendatang.
Tidak kalah pentingnya adalah peran media massa dan platform digital dalam mendukung resistensi musik keroncong. Stasiun radio, saluran televisi, serta konten kreator di media sosial berkontribusi dalam menyebarkan dan mempromosikan musik keroncong. Program-program khusus, baik dalam bentuk siaran langsung maupun rekaman, memberikan ruang bagi musisi keroncong untuk menampilkan karya mereka kepada audiens yang lebih luas. Sementara keberadaan komunitas online dan forum diskusi memungkinkan para penggemar keroncong dari berbagai daerah bahkan negara untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman. Dengan semua upaya ini, resistensi musik keroncong tidak hanya menjadi bentuk perlawanan, tetapi juga menjadi semangat yang membangkitkan untuk mempertahankan dan mengembangkan kekayaan budaya yang dimiliki oleh musik keroncong.
Strategu adaptasi dan transformasi
Musik keroncong, sebuah genre musik tradisional Indonesia, telah mengalami transformasi seiring dengan perkembangan teknologi dan perubahan sosial. Dalam era disrupsi, musik keroncong harus beradaptasi dengan perubahan yang terjadi dan mempertahankan keaslian musik keroncong. Salah satu strategi adaptasi yang dilakukan musik keroncong adalah dengan mengembangkan kreativitas. Pengembangan kreativitas ini dilakukan dengan cara mengadaptasi fenomena di era disrupsi dan mempertahankan sesuatu yang sudah ada sebelumnya.
Strategi lain yang dilakukan musik keroncong adalah dengan menggunakan media. Penggunaan media menjadi bagian dari upaya mempertahankan keaslian musik keroncong. Penggunaan media ini dilakukan dengan cara mempertahankan instrumentasi asli keroncong walaupun menampilkan keroncong dengan gaya modern. Strategi adaptasi dan transformasi musik keroncong juga dilakukan dengan cara mengembangkan keterampilan musisi. Pengembangan keterampilan musisi ini dilakukan dengan cara mengembangkan keterampilan bermain alat musik dan mengembangkan keterampilan vokal.
 Strategi adaptasi dan transformasi musik keroncong dapat dipahami sebagai upaya untuk mempertahankan keaslian musik keroncong dan menghadapi perubahan yang terjadi. Musik keroncong telah mengalami transformasi seiring dengan perkembangan teknologi dan perubahan sosial, namun tetap mempertahankan esensinya sebagai musik tradisional yang khas. Resistensi terhadap perubahan zaman terlihat dari kemampuan musik keroncong untuk tetap eksis di tengah arus globalisasi dan modernisasi yang cepat. Musik keroncong juga telah mengalami transformasi dalam bentuk pengembangan gaya musik yang baru. Pengembangan gaya musik yang baru ini dilakukan dengan cara mengadaptasi gaya musik lainnya dan mengembangkan gaya musik yang unik. Contohnya, pengembangan gaya musik keroncong yang mengadaptasi gaya musik populer seperti rock dan jazz. Pengembangan gaya musik yang baru ini dilakukan dengan cara mengembangkan keterampilan musisi dan mengembangkan keterampilan bermain alat musik.
Analisis Menurut Pierre Bordieu
Pierre Bourdieu, menawarkan kerangka analitis yang berharga untuk membantu kita memahami bagaimana musik keroncong bertahan dan beradaptasi dalam menghadapi era disrupsi. Bourdieu memperkenalkan konsep-konsep kunci seperti habitus, modal, dan medan (field) yang dapat diterapkan dalam konteks musik keroncong.
Habitus mengacu pada sebuah kebiasaan yang terbentuk oleh kondisi sosial dan sejarah, yang membentuk cara pandang, pemikiran, dan tindakan individu dalam suatu kelompok sosial. Dalam kasus musik keroncong, para pelaku dan penggemarnya memiliki habitus yang dipengaruhi oleh nilai-nilai tradisional dan sejarah panjang genre ini. Mereka melihat keroncong sebagai bagian integral dari identitas budaya mereka, yang berakar dalam sejarah kolonial dan perjuangan nasional Indonesia. Resistensi terhadap modifikasi modern dan pengaruh budaya populer mencerminkan upaya mereka untuk mempertahankan habitus ini.