Angkutan umum ini berjalan sangat lambat, berebut penumpang yang semakin padat, berdesakan dengan kendaraan pribadi di jalanan yang makin macet. Belum lagi pengelolaannya yang jauh dari profesional sehingga kerap dilaporkan terjadi kebocoran dalam laporan keuangan.
Senja kala trem di Surabaya berakhir pada 1978. dan sampai sekarang, kota ini belum berhasil menciptakan lagi sistem transportasi massal yang effisien, murah, dan terintegrasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!