Tidak ada alasan untuk membenci islam serta menganggapnya sebagai ajaran yang berbahaya, ekstrim dan radikal. Dari namanya saja, islam berarti ajaran yang membawa misi kedamaian, keselamatan dan kesejahteraan.
Sejarah membuktikan bahwa islam hadir ke dunia adalah untuk membawa manusia, membebaskan manusia dari belenggu kesengsaraan. Peperangan yang selama ini sering dijadikan sebagai argumentasi radikalisme islam, justru merupakan sebuah ikhtiar untuk membebaskan umat manusia.
Seperti diketahui, islam sangat menentang tirani dan otoritarianisme serta perbudakan yang membelenggu manusia, membuat mereka jauh dari kebebasan. Oleh karena itu, berbeda dengan kelompok dan ajaran yang lain, peperangan yang dilakukan oleh islam membawa misi pembebasan, selain pertahanan diri tentunya.
Karya islam hadir memenuhi wajah peradaban dunia, satu milenium lamanya, terlama dibandingkan dengan peradaban lainnya. Islam telah membuktikan bahwa kehadirannya memang membawa misi pembebasan, keselamatan, kedamaian, kesejahteraan dan kebahagiaan.
Risalah yang Rahmatan Lil 'Aalamiin
Islam adalah risalah yang mempunyai sifat rahmatan lil 'alamin. Dalam sifat tersebut, terkandung makna bahwa Islam compatible untuk setiap masa, tempat dan dimensi kehidupan manusia.
Risalah islam menyebar, menggelombang melintasi batas ruang dan waktu serta dimensi kehidupan, kapasitas tersebut dapat dilakukan karena islam mempunyai kelenturan ketika pada saat yang sama ia juga mempunyai prinsip-prinsip yang kuat.
Kekuatan dan kelenturan islam, kemampuannya dalam melintasi batas ruang dan waktu serta dimensi kehidupan, bercengkrama dengan ragam budaya, berdampingan dan bahkan menginspirasi banyak negara, membuat islam tidak lagi membutuhkan embel-embel atau apapun itu.
Hal itulah yang kemudian membuat islam seharusnya tidak lagi diberi kata-kata sesudahnya, misalnya; islam politik, islam tradisional, islam budaya. Sama juga ketika sebenarnya tidak perlu ada istilah Islam Nusantara, Islam Liberal, Islam Arab dsb.
Islam dan Pahlawan Muslim
Jika anda menyimak perdebatan tentang agama-agama dan ideologi dunia, maka dengan mudah kita akan segera mengetahui hasilnya; kebenaran islam tidak terbantahkan. Lalu kenapa realitas yang berbeda tidak jarang kita temui?
Islam diwariskan oleh Muhammad SAW sepaket dengan para pahlawan pengusungnya. Mereka telah disiapkan untuk menjadi para pahlawan besar dan agung, sama besar dan agungnya dengan risalah tesebut. Kebesaran mereka kemudian terukir indah pada dinding sejarah, sebut saja misalnya Umar bin Khattab dan Khalid bin Walid.
Kaidah itulah yang membuat islam mampu untuk mengisi sejarah dunia, membuatnya harum semerbak, mewangi sepanjang zaman. Para pahlawan islam ibarat purnama yang berhasil memancarkan kembali cahaya kebenaran islam.
Hari ini terkadang kita melihat sebagian ummat tidak sanggup untuk menjadi purnama, bahkan sebaliknya menciptakan gerhana yang justru membuat cahaya islam tertutupi, tidak sampai menyinari semesta raya. Oleh karena, membangun kembali para pahlawan dan pejuang muslim, saya kira merupakan agenda mendesak untuk dikerjakan dan dituntaskan.
Aang Kunaifi
Intelektual Muda Muslim, Trainer TRUSTCO Jakarta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H