Mohon tunggu...
Aang Kunaifi
Aang Kunaifi Mohon Tunggu... -

Aang Kunaifi adalah Penulis Buku MEMBANGUN (KEMBALI) INDONESIA KITA. Ia merupakan Intelektual Muda Muslim yang memfokuskan kajian dan pemikirannya mengenai berbagai isu kebangsaan, ketahanan nasional, kepemimpinan dan kepemudaan. Setelah menyelesaikan Master of Sains bidang Ketahanan Nasional Pascasarjana UI, ia bekerja sebagai Trainer/Motivator/Public Speaker di TRUSTCO Jakarta, selain juga mengajar di salah satu PTS di Jakarta. Silaturahim melalui email kunaifi.aangku@gmail.com dan Twitter @Aangku

Selanjutnya

Tutup

Politik

Islam dan Peradaban

22 Juli 2015   13:39 Diperbarui: 22 Juli 2015   13:39 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tidak ada alasan untuk membenci islam serta menganggapnya sebagai ajaran yang berbahaya, ekstrim dan radikal. Dari namanya saja, islam berarti ajaran yang membawa misi kedamaian, keselamatan dan kesejahteraan.

Sejarah membuktikan bahwa islam hadir ke dunia adalah untuk membawa manusia, membebaskan manusia dari belenggu kesengsaraan. Peperangan yang selama ini sering dijadikan sebagai argumentasi radikalisme islam, justru merupakan sebuah ikhtiar untuk membebaskan umat manusia.

Seperti diketahui, islam sangat menentang tirani dan otoritarianisme serta perbudakan yang membelenggu manusia, membuat mereka jauh dari kebebasan. Oleh karena itu, berbeda dengan kelompok dan ajaran yang lain, peperangan yang dilakukan oleh islam membawa misi pembebasan, selain pertahanan diri tentunya.

Karya islam hadir memenuhi wajah peradaban dunia, satu milenium lamanya, terlama dibandingkan dengan peradaban lainnya. Islam telah membuktikan bahwa kehadirannya memang membawa misi pembebasan, keselamatan, kedamaian, kesejahteraan dan kebahagiaan.

Risalah yang Rahmatan Lil 'Aalamiin

Islam adalah risalah yang mempunyai sifat rahmatan lil 'alamin. Dalam sifat tersebut, terkandung makna bahwa Islam compatible untuk setiap masa, tempat dan dimensi kehidupan manusia.

Risalah islam menyebar, menggelombang melintasi batas ruang dan waktu serta dimensi kehidupan, kapasitas tersebut dapat dilakukan karena islam mempunyai kelenturan ketika pada saat yang sama ia juga mempunyai prinsip-prinsip yang kuat.

Kekuatan dan kelenturan islam, kemampuannya dalam melintasi batas ruang dan waktu serta dimensi kehidupan, bercengkrama dengan ragam budaya, berdampingan dan bahkan menginspirasi banyak negara, membuat islam tidak lagi membutuhkan embel-embel atau apapun itu.

Hal itulah yang kemudian membuat islam seharusnya tidak lagi diberi kata-kata sesudahnya, misalnya; islam politik, islam tradisional, islam budaya. Sama juga ketika sebenarnya tidak perlu ada istilah Islam Nusantara, Islam Liberal, Islam Arab dsb.

Islam dan Pahlawan Muslim

Jika anda menyimak perdebatan tentang agama-agama dan ideologi dunia, maka dengan mudah kita akan segera mengetahui hasilnya; kebenaran islam tidak terbantahkan. Lalu kenapa realitas yang berbeda tidak jarang kita temui?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun