Mohon tunggu...
Gerardus Kuma
Gerardus Kuma Mohon Tunggu... Guru - Non Scholae Sed Vitae Discimus

Gerardus Kuma. Pernah belajar di STKIP St. Paulus Ruteng-Flores. Suka membaca dan menulis. Tertarik dengan pendidikan dan politik. Dan menulis tentang kedua bidang.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Duc In Altum

6 Juni 2021   11:19 Diperbarui: 6 Juni 2021   11:28 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswa kelas IX SMPN 3 Wulanggitang. Dok.pribadi

Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Wulanggitang melaksanakan pengumuman kelulusan dan perpisahan siswa kelas IX tahun pelajaran 2020/ 2021 pada Jumat (04/06//2021) bertempat di aula SMP Negeri Wulanggitang, Hewa, Wulanggitang, Flores Timur. Di mana berdasarkan hasil rapat dewan guru dengan memperhatikan kriteria kelulusan siswa, siswa angkatan ke-XIV yang berjumlah 83 orang dinyatakan lulus 100 persen.

Acara pengumuman kelulusan dan perpisahan ini dihadiri kepala sekolah, pendidik dan tenaga kependidikan SMPN 3 Wulanggitang, Ketua Komite SMPN 3 Wulanggitang, siswa kelas IX bersama salah seorang orangtua/ wali.

Pengumuman kelulusan merupakan hajatan yang menandai berakhirnya masa pendidikan seorang (siswa) pada jenjang pendidikan tertentu. Dengan dinyatakan lulus seorang berhak memperoleh ijasah sebagai bukti bahwa yang bersangkutan telah menyelesaikan pendidikan pada jenjang tersebut.

Setiap pengumuman kelulusan selalu dilakukan bersamaan dengan acara perpisahan. Siswa yang lulus dan meninggalkan lembaga pendidikan tempatnya belajar dalam kurun waktu tertentu akan dilepaspisahkan oleh sekolah. Perpisahan adalah moment penyerahan kembali siswa kepada orangtua oleh sekolah. Dengannya tugas lembaga dalam membimbing, mendidik, menuntun, dan mengajar mereka telah selesai.

Keberhasilan siswa dalam menyelesaikan pendidikan tidak diperoleh dengan mudah. Ada kriteria yang harus dipenuhi agar seorang siswa untuk dinyatakan lulus. Sebagaimana disampaikan Kepala SMPN 3 Wulanggitang, Kristina Sabu Punang, S.Pd bahwa kelulusan siswa didasarkan atas kriteria kelulusan yang telah ditetapkan.

Pengumuman kelulusan siswa SMPN 3 Wulanggitang tahun pelajaran 2020/ 2021 oleh Kepala sekolah. Dok.pribadi
Pengumuman kelulusan siswa SMPN 3 Wulanggitang tahun pelajaran 2020/ 2021 oleh Kepala sekolah. Dok.pribadi

Berdasarkan Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Peniadaan Ujian Nasional dan Ujian Kesetaraan serta Pelaksanaan Ujian Sekolah Dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19 peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan setelah: a) menyelesaikan program pembelajaran di masa pandemic Covid-19 yang dibuktikan dengan rapor tiap semester; b) memperoleh nilai sikap/ perilaku minimal baik; dan c) mengikuti ujian yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.

Lebih jauh Kris Punang menjelaskan bahwa dengan kriteria tersebut, dewan guru mengadakan rapat penentuan kelulusan siswa. Dari hasil rapat dewan guru, seluruh siswa kelas IX telah menyelesaikan program pembelajaran yang mana semua siswa memiliki nilai rapor semester satu hingga semester enam. Seluruh siswa juga telah mengikuti ujian akhir yang diselenggarakan sekolah secara online pada tanggal 12-16 April 2021. Dan siswa berperilaku baik. Karena itu 83 siswa kelas IX tahun pelajaran 2020/ 2021 dinyatakan lulus 100 persen.

"Berdasarkan kriteria kelulusan yang ditetapkan, 83 siswa telah memenuhinya. Di mana semua siswa telah menyelesaikan pembelajaran, mengikuti ujian akhir yang diselenggarakan sekolah dan berperilaku baik. Sehingga semuanya lulus 100 persen," ucap Kris Punang.

Keberhasilan siswa dalam menyelesaikan pendidikan tidak terlepas dari bimbingan dan didikan para guru dan pegawai SMPN 3 Wulanggitang. Atas jasa para pendidik dan tenaga kependidikan ini orangtua menyampaikan ucapan terima kasih. Halmana disampaikan Yohanes Hama dalam sambutan mewakili orangtua siswa. "Kami orangtua siswa menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para guru dan pegawai yang telah dengan setia mendidik dan mengajar anak-anak kami. Apalagi di tengah situasi korona, para guru tetap mengunjungi anak-anak kami dari rumah ke rumah," ungkap Yan, panggilan Yohanes Hama.

Lebih jauh Yan mengapresiasi semua pihak yang telah sukses berjuang dalam proses pendidikan anak hingga mereka berhasil menamatkan pendidikan di SMPN 3 Wulanggitang. "Pengumuman kelulusan hari ini adalah bukti bahwa semua pihak yang terlibat dalam proses pendidikan anak telah melewati suatu perjuangan. Anak-anak telah menyelesaikan perjuangan dalam sekolah. Guru telah telah menyelesaikan perjuangan dalam mendidik-mengajar siswa. Orangtua juga telah melewati perjuangan dalam mendukung pendidikan anak. Apresiasi untuk kita semua," ucap Yan.

Selama menjalani pendidikan di SMPN 3 Wulanggitang, para siswa mendapat banyak ilmu, dan memiliki beragam pengalaman. Hal ini dikatakan Yuliana Ina Deran Onan yang mewakili siswa kelas IX. "Kami sangat berterima kasih kepada bapa ibu guru yang telah membimbing dan mendidik kami. Banyak ilmu yang kami peroleh, juga pengalaman berharga dari sekolah ini. Namun kami akui bahwa, sebagai anak yang memiliki karakter yang berbeda-beda, ada sikap dan perilaku yang membuat bapa ibu guru kecewa. Kami memohon maaf atas semuanya itu. Kiranya bapa ibu guru bisa mendoakan kami agar bisa sukses nanti," ucap Ina.

Pengumuman kelulusan dan perpisahan tahun ini dilaksanakan dalam suasana pandemic Covid-19. Di tengah pandemik korona tantangan yang dihadapi dunia pendidikan begitu kompleks. Selain proses pembelajaran harus dijalankan dalam jarak jauh, banyak anak yang meninggalkan bangku pendidikan. Di tengah tantangan ini, harapan agar siswa kelas IX SMPN 3 Wulanggitang yang telah dinyatakan lulus terus melanjutkan pendidikan ke jenjang sekolah menengah atas.

Karena itu pengumuman kelulusan dan perpisahan di SMPN 3 Wulanggitang tahun ini dilaksanakan di bawah tema "Duc in altum". Tema ini memberi pesan kepada siswa bahwa berita kelulusan yang diterima hari ini bukanlah akhir dari proses belajar. Masa belajar tidak akan selesai seiring dengan tamatnya mereka dari lembaga pendidikan SMPN 3 Wulanggitang. Walau sudah menyelesaikan pendidikan sekolah menengah siswa harus terus belajar. Melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Bertolak ke tempat yang lebih dalam.

Sementara bagi orangtua, harus terus mendukung anak-anaknya melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Tanggungjawab orangtua tidak berhenti ketika anak sudah menyelesaikan jenjang pendidikan SMP. Pandemic korona tidak boleh menjadi alasan melepas tanggungjawab atas pendidikan anak. Anak harus didorong untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang sekolah menengah atas. Bertolak ke tempat yang lebih dalam.

Siswa kelas IX SMPN 3 Wulanggitang. Dok.pribadi
Siswa kelas IX SMPN 3 Wulanggitang. Dok.pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun