Mohon tunggu...
Gerardus Kuma
Gerardus Kuma Mohon Tunggu... Guru - Non Scholae Sed Vitae Discimus

Gerardus Kuma. Pernah belajar di STKIP St. Paulus Ruteng-Flores. Suka membaca dan menulis. Tertarik dengan pendidikan dan politik. Dan menulis tentang kedua bidang.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dana BOS untuk Guru Honorer Setengah Hati?

22 Februari 2020   06:09 Diperbarui: 19 April 2020   12:56 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sebagai misal, sekolah A di daerah terpencil dengan jumlah murid 100 siswa harus mengangkat 5 orang guru honorer karena guru PNS tidak mau mengabdi di tersebut. Sekolah B di kota memiliki jumlah murid sebanyak 500 siswa. Guru PNS di sekolah tersebut pun melimpah karena itu sekolah hanya mengangkat dua guru honorer.

Dari ilustrasi tersebut, terbaca bahwa sekolah B yang berada kota akan menggaji guru honorer di sekolah tersebut dengan upah yang tinggi karena jumlah murid yang banyak dan dana BOS sekolah tersebut besar dan dibagikan kepada dua orang guru saja. 

Sebaliknya guru honorer sekolah A akan mendapatkan gaji yang lebih kecil karena jumlah murid sedikit dan dana BOS sekolah tersebut kecil dan harus dibagi kepada lima orang guru honorer.

Bila Pemerintah bersikap bijak, perlu ditetapkan besaran gaji guru honorer yang diberlakukan untuk semua guru di tanah air. Berdasarkan nominal tersebut, dana pembayaran gaji guru honorer ditransfer langsung ke sekolah sesuai jumlah guru honorer di setiap sekolah berdasarkan data guru yang sudah terverifikasi di Dapodik sekolah. Dengan demikian, keadilan dapat dirasakan oleh semua guru honorer di tanah air.

Akhirnya, jika persyaratan "harus memiliki NUPTK" dan pola penyaluran berdasarkan jumlah murid tetap diterapkan, kebijakan Merdeka Belajar jilid tiga hanyalah buaian untuk meninabobokan guru honorer dan tidak diberikan dengan sepenuh hati. Ya, dana BOS untuk guru honor hanya setengah hati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun