Perubahan fisika juga terjadi pada pembuatan es buah dimana potongan buah bercampur dengan santan, susu dan es. Keadaan yang sama juga terjadi pada pembuatan adukan semen, pewarnaan adonan roti dan aneka minuman. pelarutan gula dalam air.Â
Keadaan ini tidak menyebabkan perubahan sifat gula, hanya mengubah wujud gula yang tadinya padat menjadi larutan. Pencampuran banyak zat, seperti terjadi pada adukan semen, pasir dan air juga tidak mengubah sifat zat.Â
Perubahan kimia mengubah sifat materi atau komposisi kimia suatu zat serta menghasilkan zat baru. Pada perubahan berlaku sifat "irreversibel", artinya sifat zat yang mengalami perubahan tidak dapat kembali ke sifat asalnya.Â
Keadaan suatu zat yang mengalami perubahan kimia dicirikan dengan terbentuknya gas, terbentuknya endapan, perubahan warna serta perubahan suhu.
Pembentukan gas pada perubahan kimia salah satunya terjadi pada pembuatan roti, tape dan minuman keras. Pada skala laboratorium, terbentuknya gas juga dapat diamati jika larutan asam cuka dicampur dengan larutan/bubuk soda kue dalam tabung.Â
Pencampuran ini akan menghasilkan gas karbondioksida yang dapat diamati jika kedua zat ini dimasukkan ke dalam tabung yang ditutup dengan balon. Balon yang tadinya kempes akan mengembang dengan dorongan gas karbondioksida. Â Berbeda dengan penguapan air yang tergolong perubahan fisika, terbentuknya gas karbondioksida digolongkan sebagai perubahan kimia.Â
Pada proses penguapan dihasilkan uap air yang merupakan perubahan wujud dari air, tanpa adanya perubahan komposisi kimia air. Namun, pada pencampuran soda kue dan asam cuka, gas karbondioksida tadinya tidak ada, kemudian muncul karena reaksi dua zat tersebut.Â
Pada percobaan lain, perubahan kimia menghasilkan endapan jika larutan asam klorida (HCl) direaksikan dengan soda api (Natrium hidroksida/ NaOH). Reaksi ini akan menghasilkan endapan garam Natrium klorida (NaCl) dan air.
Perubahan kimia yang menghasilkan perubahan warna dapat diamati jika buah apel dikupas kemudian diletakkan di tempat terbuka. Kupasan buah tersebut akan berwarna kecoklatan karena bereaksi dengan udara.
Perubahan warna juga dapat diamati pada pembakaran kertas. Kertas yang terbakar akan menghitam dampak dari perubahan zat selulosa pada kertas menjadi karbon. Sementara perubahan suhu dapat diamati pada pembuatan tape singkong.Â
Melalui proses fermentasi, zat amilum pada singkong berubah menjadi glukosa, asam asetat, alkohol serta karbondioksida. Hal ini menyebabkan singkong yang tadinya tawar berubah menjadi tape yang rasanya manis sedikit kecut serta memiliki efek hangat di lambung.Â