Mohon tunggu...
kukuh dharma
kukuh dharma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Zus_EmKa

Orang yang suka belajar hal baru

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Guruku

30 Oktober 2022   14:53 Diperbarui: 30 Oktober 2022   15:14 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Guruku adalah orang pesantren. Setiap hari rutin mengajarkan kepada kami salat, berdoa, dan mengaji.

Guruku,
Seolah tak pernah lelah, memberikan senyuman hangat.
Setiap kali berjumpa. Meskipun badannya sudah tidak muda lagi. Namun, semangatnya tetap sama.

Netranya yang tajam, berwarna kebiruan. Seolah membawa karisma tersendiri.

Tegas, tetapi sangat hangat ketika di dekatnya.

Guruku sangat jarang keluar dari ndalemnya. Entah apa penyebabnya?
Ia keluar mungkin hanya mengajar di surau dan menyirami tanaman.

Aku juga tak pernah melihat di tempat kami ada upacara bendera dan pembacaan Pancasila. Sebagai wujud penghormatan pada pahlawan bangsa.

Tapi guruku sering berpesan pada kami.

"Tanah dimana kamu lahir, tumbuh besar, belajar dan bermain.

Di dalamnya ada orang-orang yang kamu cintai. Kamu harus menjaganya. Tidak boleh merusaknya.

Rawatlah rumahmu, sebagai mana kamu merawat agamamu. Cintai rumahmu sebagaimana kamu mencintai dirimu."

Aku memang bukan golongan santri di pesantren dan juga bukan pelajar di lembaga formal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun