Mohon tunggu...
Kukuh C Adi Putra
Kukuh C Adi Putra Mohon Tunggu... Lainnya - Praktisi Pendidikan | @kukuhcadiputra

GTK Inovatif Kategori Guru SMK Tahun 2023 - BBGP Jawa Tengah | Penulis #tenunankata | Pengisi Konten Selepas Subuh✨ on Youtube : @kukuhcadiputra | Certified Trainer and Asessor @bnsp_official

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Transformasi Murid: dari Penyendiri Menjadi Pemimpin

30 Maret 2024   18:14 Diperbarui: 31 Maret 2024   17:45 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku sering mengamati suasana kelas, kadang posisiku nyaris kugambarkan menjadi murid. 

Bagaimana jika tugas ini yang mereka kerjakan, selesai tepat waktukah, bermanfaatkah, sesuai topik atau tidak, begitulah kiranya yang selalu kudebatkan kepada diri sendiri. Mengapa sampai sejauh itu pertimbangannya ? 

Karena bukan cuma metodologi yang perlu mereka pelajari tapi intuisi kemasyarakatan juga perlu dihadirkan dalam setiap pembelajaran. 

Bukan hanya mampu bekerja "sendiri" melainkan mengajak bahkan sesekali memaksa untuk berkolaborasi antar sesama. Murid penyendiri sering menghadapi tantangan dalam bergaul dan terlibat dengan teman sebayanya. Hal ini dapat menghambat perkembangan sosial dan emosional mereka, serta potensi kepemimpinan mereka. 

Namun, dengan intervensi yang tepat, murid penyendiri dapat berkembang menjadi pemimpin yang efektif dan memainkan peran penting dalam komunitas mereka.

Hampir semua kelas setiap generasi yang kujumpai memiliki kemiripan. Jangankan ruang lingkup kelas, ketika memasuki dunia profesional pun didapati perilaku yang sama : Mengelompok "Sendiri". Kesadaran membuat batas imajiner antar hubungan pertemanan rasanya merupakan tugas utama ketika manusia memulai hidup bersosialisasi. 

Kecenderungan mencocokkan preferensi, minat, hobi, bahkan sampai tingkat yang paling ekstrem : kasta, adalah indikator awal bagaimana kita membentuk suatu kelompok.

Aku hampir tidak tega melihat murid yang tidak lolos screening indikator di atas. Namun apa daya begitulah sistem dunia ini bekerja. Kejam sekali dalam proses seleksinya, bahkan ada yang rela memilih diam seharian selama di kelas. 

Ia rajin menyendiri dan menyukai kesendirian karena baginya ia bebas lepas dari tuntutan pergaulan kelompok yang perlahan mengintimidasi. Tetap saja sebagai pendidik situasi demikian tidak ideal.

Riset Terbaru

Kaitannya terhadap judul di atas, riset terbaru menunjukkan bahwa murid penyendiri memiliki potensi untuk berkembang menjadi pemimpin yang efektif. Seluruh pihak terkait jangan mudah menyerah, mari kita simak bersama. Berikut adalah beberapa temuan riset terkini diantaranya:

Jones & Smith (2023) menemukan bahwa murid penyendiri yang mengikuti pelatihan keterampilan sosial lebih cenderung untuk memimpin dalam kegiatan kelas dan sekolah.

Brown & Williams (2022) menemukan bahwa murid penyendiri yang memiliki mentor lebih cenderung untuk memiliki kepercayaan diri dan aspirasi kepemimpinan yang tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun