Mohon tunggu...
Kukuh C Adi Putra
Kukuh C Adi Putra Mohon Tunggu... Lainnya - Praktisi Pendidikan | @kukuhcadiputra

GTK Inovatif Kategori Guru SMK Tahun 2023 - BBGP Jawa Tengah | Penulis #tenunankata | Pengisi Konten Selepas Subuh✨ on Youtube : @kukuhcadiputra | Certified Trainer and Asessor @bnsp_official

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Cara Bijak Memberikan Kritik Tanpa Membuat Orang Tersinggung

9 Mei 2020   15:15 Diperbarui: 9 Mei 2020   22:01 896
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustasi marah karena dikritik (Sumber gambar: www. pixabay.com)

Sebuah penghargaan kecil yang membuat mereka menjadi penting jika bisa menjaga sikapnya. Saya rasa itu wujud inovasi dari sebuah kritikan.

Ilustrasi nyinyir (Sumber gambar: www.pixabay.com)
Ilustrasi nyinyir (Sumber gambar: www.pixabay.com)
Hal serupa dilakukan oleh seorang motivator parenting. Pesan beliau adalah ketika mendapati putra-putri buah hati Anda mendapat nilai yang kurang bagus, jangan lantas menghardiknya habis-habisan. 

Banyak orang memulai kritikan dengan pujian yang sopan, kemudian diikuti dengan kata "tetapi", kemudian mengakhirinya dengan satu pernyataan kritik. Misalnya,

“Kami benar-benar bangga padamu nak, karena nilaimu meningkat semester ini. Tetapi kalau kamu bekerja keras lagi pada pelajaran Mekanika Teknik, hasilnya pasti lebih baik.”

Dalam hal ini kemungkinan si anak sangat bersemangat sampai dia mendengar kata "tetapi". Tentunya si anak akan meragukan ketulusan sanjungan kita semula. 

Baginya hal tersebut tak lain adalah pemanis buatan untuk kalimat kritik yang sesungguhnya. Ibarat kata diangkat mengangkasa, kemudian dijatuhkan.

Permasalahan di atas dapat diatasi dengan mengganti kata "tetapi" menjadi "dan". Alhasil si anak mendapatkan pujian sepenuhnya, dan sebetulnya ia sangat paham dimana letak kegagalannya. 

Jika secara tidak langsung mengeksploitasinya dan menyampaikan dengan kalimat yang memotivasi, maka Anda telah memberikan kritik dengan level yang jauh lebih baik dibanding sebelumnya.

Ilustasi marah karena dikritik (Sumber gambar: www. pixabay.com)
Ilustasi marah karena dikritik (Sumber gambar: www. pixabay.com)
Kasus serupa ketika seorang kawan lama menceritakan kisah pemilik rumah yang sedang merenovasi rumahnya. Ketika itu pemilik merasa setiap sore hari, peralatan kerja dan kayu-kayu sisa potongan selalu tidak pernah dirapikan. 

Ia paham jika menegur pekerja secara langsung tentunya mereka akan tersinggung. Terlebih pekerjaan mereka sangat bagus dan hasilnya memuaskan. Lalu bagaimana cara menyampaikannya? Pemilik beserta putranya menyediakan waktu untuk merapikan sendiri ketika para pekerja sudah pulang.

Esok paginya, pemilik rumah memanggil salah seorang mandor dan berkata,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun