Mohon tunggu...
Kukuh C Adi Putra
Kukuh C Adi Putra Mohon Tunggu... Lainnya - Praktisi Pendidikan | @kukuhcadiputra

GTK Inovatif Kategori Guru SMK Tahun 2023 - BBGP Jawa Tengah | Pengisi Konten Selepas Subuh✨ on Youtube : @kukuhcadiputra | Certified Trainer and Asessor BNSP RI

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

3 Tips dalam Membuat Presentasi agar Menjadi Lebih Persuasif

13 Maret 2019   17:49 Diperbarui: 13 Maret 2019   20:21 694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : pixabay.com

Sumber Gambar : pixabay.com
Sumber Gambar : pixabay.com

2. Menjawab Satu Pertanyaan Penting

Selama fase perencanaan pematangan konsep, selalu ingat bahwa presentasi ini bukan untuk Anda, tetapi untuk mereka, audiens Anda. Para pendengar akan selalu menanyakan pada diri mereka sendiri, "Mengapa saya harus mendengarkannya?"

Tidak ada orang yang mempunyai waktu untuk mendengarkan presentasi yang tidak ada manfaatnya. Hanya satu pertanyaan penting itu saja, jika mampu menjawabnya, perhatian audiens akan menjadi milik kita.

Dalam menemukan jawaban di atas tentunya kita harus terlebih dahulu memiliki gairah, kepercayaan diri, dan antusiasme lebih mengenai topik yang nantinya kita bahas. 

Bayangkan Anda adalah audiens, apa yang membuat saya memiliki antusiasme terhadap isi presentasi. Kalau berkaitan dengan suatu produk, apa manfaat yang mereka dapatkan setelah mendengarkan presentasi kita?

Dalam kisahnya, Carmine Gallo, penulis buku "Rahasia Presentasi Steve Jobs", pernah membantu persiapan seorang CEO dalam presentasi analisis yang besar, dan ia menanyakan bagaimana rencananya untuk memulai. Ia memberikan kalimat perkenalan yang kering, membosankan dan membingungkan.

"Perusahaan kami adalah developer utama dalam solusi properti intelektual semikonduktor cerdas yang secara dramatis mengakselerasi desain sistem pada chip yang kompleks sekaligus meminimalisir resiko"

Carmine terdiam, sembari mengulang satu pertanyaan dalam hatinya, "Mengapa pelanggan Anda harus peduli dengan produk Anda ?"

Dari kalimat awal sudah tergambar jelas, bahkan tidak sampai 10 menit audiens akan merasa bosan. Hal di atas menjadi alasan pertanyaan "mengapa saya harus mendengarkan" menjadi penting untuk dicari jawabannya sejak awal.

Hal ini terkait dengan metode SWOT, jika secara umum Anda kesulitan menjawab pertanyaan tersebut, gunakan metode SWOT yang lebih detail memilah peta kekuatan produk Anda. Jadi tidak main-main dalam membuat satu wujud presentasi yang persuasif, dibutuhkan waktu perencanaan awal yang cukup panjang dan detail.

Melanjutkan cerita CEO di atas, ia memutuskan merevisi kalimat perkenalannya. Saat tampil secara lugas ia berkata,

"Perusahaan kami menciptakan Headline yang dipakai untuk membuat chip yang terdapat dalam banyak telepon yang sekarang Anda pegang. Seiring dengan semakin kecil dan semakin murahnya chip tersebut, telepon Anda juga akan semakin kecil, tentunya akan bertahan lebih lama dalam satu kali charge, dan memainkan musik dan video, semuanya berkat teknologi kami yang bekerja di balik layar."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun