Sistem macapat, sistem macapat  adalah tatacara untuk menata kota yang didasarkan pada jumlah empat, dengan pusat pemerintahan diletakkan pada tengah-tengah wilayah yang dikuasai.
Menanam padi di sawah, budaya menanam padi sudah ada sejak zaman logam yang waktu itu ditandai dengan penggunaan kapak corong sebagai alat cangkul.
Alat tukar dalam berdagang, manusia zaman pra-aksara sudah mengenal barter untuk mencukupi berbagai kebutuhan hidupnya. Barter sudah ada sejak zaman neolithikum, dan masih ada sampai sekarang.
Apakah hidup manusia dipengaruhi oleh kebutuhan dan permasalahan itu agar bisa berkembang? jawabannya adalah Iya. Manusia harus dipengaruhi oleh kebutuhan dan permasalahan terlebih dahulu agar bisa berkembang, karena jika kita tidak mendapatkan masalah tersebut kita tidak bisa mendapatkan cara untuk mengatasi masalah / mendapatkan jalan keluar dari masalah tersebut, dan berada di situ-situ saja / tidak berkembang.
Kesimpulan:
Berdasarkan bukti peninggalan serta penghuni wilayah yang mendiami saat ini, maka teori tentang asal usul kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia antara lain: teori Yunan, teori Indonesia dan teori Afrika. Periode zaman pra aksara dapat dibedakan menjadi dua, yaitu zaman batu dan zaman logam. Zaman batu dibagi menjadi zaman batu tua, batu tengah, batu muda dan batu besar. Zaman logam dibedakan menjadi zaman perunggu dan besi. Jenis-jenis manusia pra aksara di Indonesia terbagi menjadi tiga jenis yaitu, Meganthropus, Pithecanthropus dan Homo. Meganthropus paleojavanicus artinya manusia pra aksara bertubuh besar dan tertua dari Jawa. Pithecanthropus artinya manusia kera. Jenis fosil paling banyak ditemukan di Indonesia adalah fosil Pithecanthropus. Sedangkan manusia pra aksara jenis homo sudah lebih maju dan sempurna karena sudah mirip dengan manusia modern sekarang ini. Berdasarkan perkembangan kehidupan, manusia pra aksara terbagi menjadi tiga masa, yaitu masa berburu dan mengumpulkan makanan, masa bercocok tanam, dan masa perundagian. Untuk melihat perkembangan kehidupannya dapat dilihat dari kehidupan sosial, ekonomi dan budayanya. Manusia yang hidup pada zaman berburu dan mengumpulkan ini masih banyak tergantung pada kondisi alam sekitar. Manusia kadang harus menyesuaikan diri dan bertahan hidup sesuai dengan kondisi lingkungannya. Manusia yang hidup pada masa bercocok tanam sangat menggantungkan iklim dan cuaca alam. Hal ini karena sangat dibutuhkan untuk bercocok tanam. Hasil dari panen mereka juga sangat dipengaruhi dari kondisi tekstur tanah yang mereka gunakan. Sedangkan pada masa perundagian, mereka telah mengenal keahlian atau keterampilan tertentu dalam pembuatan gerabah, pembuatan perhiasan dan pembuatan perahu baik dari kayu maupun logam.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI