Mohon tunggu...
Karin S. Saputra
Karin S. Saputra Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Uthlub ilma minal mahdi ila lahdi. Tuntutlah ilmu dari buaian sampai liang lahat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mempertanyakan Identitas Kota Cirebon Kini: Wajah yang Kian 'Mendung'?

16 April 2014   00:51 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:38 718
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Para penipu menjadi pemimpin, para pengkhianat menjadi pujaan,

Bukan karena tidak ada lagi yang memiliki teladan, tapi mereka memutuskan menutup mata dan memilih hidup bahagia sendirian.

Tapi di Negari di Ujung Tanduk

Setidaknya, kawan, seorang petarung sejati akan memilih jalan suci,

Meski habis seluruh darah di badan, menguap segenap air mata, dia akan berdiri paling akhir, demi membela kehormatan.


Berkaitan dengan konsepsi ‘Aman’ tentu akan berhubungan erat dengan penegakan hukum. Masih mengutip dari Tere-Liye dalam ‘Negeri di Ujung Tanduk’ perihal definisi penegakan hukum sesungguhnya, yakni sebagai berikut.

Kita tidak hanya bicara soal hukum dalam artian sempit, seperti menangkap orang-orang jahat. Melainkan hukum secara luas, yang mengunci sistem agar berjalan lebih baik, membuat semua orang merasa nyaman dan aman. Jika hukum benar-benar ditegakkan di muka bumi negeri ini, banyak masalah bisa selesai dengan sendirinya.

Korupsi misalnya, ketika hukum ditegakkan tanpa tawar-menawar, pelaku korupsi dengan sendirinya akan tumbang berjatuhan. Pisau hukum menebas mereka dengan hukuman berat dan serius. penegak hukum juga akan mengejar hingga ke akar-akarnya, tidak peduli siapa pun yang mencuri uang rakyat. Pembuktian terbalik dipakai, orang-orang yang tidak bisa membuktikan dari mana semua kekayaannya berasal akan dihukum.

Saat masyarakat menerima pesan yang kuat bahwa pemerintah tidak main-main dalam menegakkan hukum, hingga level paling rendah, orang-orang akan takut melakukannya. Pungutan liar di kantor kelurahan, pungli di Kantor Urusan Agama saat kau hendak mengurus pernikahan, polisi lalu lintas di perempatan jalan, bahkan tukang parkir ilegal, pemalak, apa pun yang menyakiti rakyat. Mereka akan gentar, takut, karena mereka tahu, pemerintah akan memburu mereka demi penegakan hukum.

Penegakan hukum yang sungguh-sungguh ini juga akan menyentuh banyak sisi yang kita abaikan selama ini. tidak akan ada perusahaan atau orang-orang kaya berani mengemplang pajak, karena mereka tahu pemerintah akan merampas kekayaan mereka. Tidak akan ada sekolah, guru-guru yang berani memeras murid dengan dalih karya wisata, uang seragam, buku wajib, LKS, karena penegak hukum terarah ke semua bidang. Tidak akan ada penjarahan hutan, illegal logging, apalagi konsesi tambang yang main-main dengan konservasi alam, karena pemerintah akan mengambil tindakan serius atas pelanggaran hukum tersebut.

Kau bayangkan apa yang akan terjadi jika hukum ditegakkan kokoh di negeri ini. menjulang tinggi tanpa tawar-menawar, tanpa pandang bulu, tanpa tunggu nanti, besok, esok lusa. Tegak demi kebenaran dan keadilan, berapa pun harganya. Maka seluruh sistem yang ada di negeri ini dengan sendirinya akan sembuh. Ajaib membayangkannya, apalagi jika kita menyaksikannya langsung. Penegakan hukum adalah obat paling mujarab mendidik masyarakat yang rusak, apatis, dan tidak peduli lagi. Kau bisa membayangkannya, bukan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun