Mohon tunggu...
Kiki Sosali
Kiki Sosali Mohon Tunggu... Freelancer - Humanity Enthusiast

Literary, Movies and News Enthusiast. Hidupnya berputar dalam 3 figur-Dostoyevsky, Martin Scorsese, dan Albert Camus. Menganggap komedian adalah politisi terbaik, dan politisi adalah penutur lawak paling ajaib

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

Pesan Vinyl kepada Layanan Streaming Musik: Temenan, Yuk!

13 April 2019   19:35 Diperbarui: 19 April 2019   00:39 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal ini adalah efek dari suara vinyl yang dianggap lebih 'lembut' dan 'natural' dibanding CD dan media digital, serta kenyataan bahwa harga jual secondhand vinyl yang cenderung mahal, berbeda dengan CD.

Lebih jauh, fenomena ini juga terjadi secara global, bahkan mencapai Indonesia. Banyak musisi tanah air, baik dari label major atau indie macam Homicide, Frau, atau White Shoes, yang rajin menelurkan album dalam format piringan hitam, dan itu semua laku terjual.

Frau atau Leilani Hermiasih, salah satu solois indie Jogja yang menelurkan produksi musik di Record Store Day. Sumber: Hipwee
Frau atau Leilani Hermiasih, salah satu solois indie Jogja yang menelurkan produksi musik di Record Store Day. Sumber: Hipwee

Namun, harganya yang cenderung tinggi (mencapai jutaan untuk album dari musisi populer), efek dari kuantitas cetakan yang terbatas (sebuah band nasional biasanya hanya mencetak 300-500 piringan untuk satu album) plus keharusan untuk memproduksi di luar negeri (efek dari nihilnya perusahaan pressing vinyl di tanah tercinta), membuat piringan hitam terkesan hanya jadi primadona kalangan tertentu saja, meskipun memang diakui efeknya bertahan lama.

Ditambah lagi, karena alatnya yang berat dan sukar dipindahkan, Anda bisa memutar vinyl di ruangan tertentu saja, sebuah hal yang sulit dilakukan kaum milenial yang umumnya punya mobilitas tinggi.

Di sinilah, pada akhirnya peran layanan streaming muncul. Dengan angka pemutaran yang begitu masif, seorang musisi bisa meningkatkan popularitasnya dengan mudah serta menjangkau penikmat musik dari belahan dunia berbeda. Plus, sebagai pendengar, Anda bisa mendengar lagu kesayangan dimanapun dan kapanpun, tanpa perlu membawa sebuah turntable.

Seperti kata musisi terkenal Jack White: "Aku percaya bahwa dekade mendatang akan didominasi streaming dan vinyl---streaming di mobil dan dapur, vinyl di ruang keluarga dan ruang kerja". Apakah Anda setuju?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun