Mohon tunggu...
ACJP Cahayahati
ACJP Cahayahati Mohon Tunggu... Insinyur - Life traveler

tukang nonton film, betah nulis dan baca, suka sejarah, senang jalan-jalan, hobi jepret, cinta lingkungan, pegiat konservasi energi dan sayang keluarga

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Ancaman dan Tantangan Mikroplastik

4 Oktober 2019   11:24 Diperbarui: 9 Oktober 2019   17:41 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diagram penggunaan sampah plastik (Sumber mobil.wwf.de)

Masyarakat kita pun dari pandangan saya secara umum, sayangnya dalam hal lingkungan tidak sepeduli masyarakat di Jerman. Contohnya, bila saya belanja ke Mart di Bandung atau di Jakarta, lalu saya menolak plastik, dan memasukkan belanjaan saya ke kantong yang saya bawa, saya masih saja dilihat seperti alien.

Kembali dengan sampah mikroplastik, yang sangat berbahaya ini, bila Jerman saja yang penduduknya hanya 1/3 dari jumlah penduduk Indonesia dan sudah 26 tahun mewajibkan masyarakatnya mendaur ulang sampah plastiknya, belum 100% berhasil mendaur ulang sampah plastiknya sendiri dengan sukses.

Bagaimana dengan Indonesia, yang jumlah penduduknya saja ke-4 terbesar di dunia, banyak penduduknya yang masih mengambil air tanah untuk kebutuhan air minumnya dan sistem pengelolaan sampahnya belum holistik. Wah .... jangan sampai "kartu kredit" dikonsumsi menjadi tiap hari atau bahkan tiap jam, apalagi ditambah impor sampah plastik ilegal. (ACJP)

Sumber: 

  1. Plastic ingestion by people could be equating to a credit card a week
  2. Aufnahme von Mikroplastik aus der Umwelt beim Menschen 
  3. die-leidenschaft-fuer-saubere-fluesse-vereint-sie
  4. Indonesia Penyumbang Sampah Plastik Terbesar Ke-dua Dunia
  5. Recycling: Potret Gunung Sampah Plastik Untuk Beberapa Negara

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun