Ibukota Bosnia Herzegovina adalah Sarajevo. Sarajevo terletak dalam lembah berbentuk mangkuk, sehingga saat perang dari tahun 1992 -- 1995 penduduk Sarajevo menjadi sasaran para penembak jitu, yang menembaki secara random dari atas.
Sekarang Sarajevo sudah aman, hanya sedikit sisa-sisa kekejaman perang terlihat. Keramahan penduduknya serta keunikan kota tuanya menjadi daya tarik turis mancanegara.
Yang Menarik di Kota tua Sarajevo
Yang pertama kami lewati adalah Jembatan Latin Sarajevo. Saat memotret jembatan ini, saya bukan satu-satunya turis, turis dari Cina Tiongkok, dari Eropa ramai memenuhi jembatan, kadang harus menunggu lama bila ingin memotret jembatan saja tanpa turis.
Apalagi jembatan itu juga menjadi jembatan biasa yang digunakan penduduk setempat, harus sabar menanti sampai jembatan sepi.
Gazi Husrev-beg juga tahun 1537 membuat madrasah, rumah sakit, menara jam di dekat mesjidnya. Semuanya masih berdiri tegak dan indah di tengah kota tuanya.
Saat masuk ke dalam masjid, interior masjid mengingatkan saya akan Masjid Sultan Mehmet di Istanbul tapi dalam format yang lebih kecil.
Lalu kami menuju ke Mudzeliti veliki, ternyata betul saja, jalan itu seperti membelah Wina yang sangat okziden dan Istanbul yang sangat orientalis.
Landmark terkenal kota Sarajevo yakni sumur air di Old Bazar Bascarsija, namanya Sebilj Brunnen dan masjid Dzamija Havadje Durak adalah tujuan kami selanjutnya.
Kami selalu memulai kunjungan pagi sekali, dan saat sampai di sana, matahari sangat cerah menerangi Sebilj Brunnen, sumur air ini.Â
Apalagi, sekarang ada banyak merpati di sana sehingga membuat suasana pagi menjadi lebih indah. Saya betah duduk berlama-lama di sana, menikmati matahari pagi dan suasana yang ada.