Namun ternyata ... wow... Eropa cepat kembali merekah, hal ini pula yang membuat Inggris Raya untuk pertama kalinya ingin gabung di EEC (cikal bakal Uni Eropa) tahun 60-an , tapi kemudian dijawab NON oleh presiden Perancis Charles de Gaulle. Bahkan sampai 2 kali ditolak oleh Charles de Gaulle. Baru tahun 1973 Inggris Raya masuk ke EEC. Tahun 1975 Inggris Raya melakukan referendum apakah tetap di Eropa, hasilnya 67% memilih remain di Eropa. Dan hasil referendum tahun 2016, dengan hasil 51,9% untuk keluar dari Uni Eropa.
Begitulah, nasi sudah menjadi bubur. Ternyata, you can unscramble the egg. At the end, money ... money ... it's so funny ... itulah mungkin biang dari segala isme. Satu pidato terkenal dari Margaret Thatcher, the iron lady mantan Perdana Mentri Inggris Raya, di Uni Eropa tahun 1984 ..."I want my money back!" ... memberkahi Inggris Raya dengan diskon iuran Uni Eropa sampai sekarang.Â
Argumen 350 juta Poundsterling per minggu untuk Uni Eropa nantinya akan masuk ke kas Kesehatan Inggris Raya yang disebut-sebut Nigel Farage dan Boris Johnson sebelum referendum, setelah referendum mereka mengkeret ... o ternyata salah ya informasinya ... hahaha ... very funny ... mereka tidak menghitung diskon yang diusahakan ibu Thatcher dan dikurangi uang mengalir dari Uni Eropa melalui perdagangan.Â
Anda tahu berapa iuran orang Inggris ke Uni Eropa selama ini ?? Tidak sampai 1% dari GNI (Gross National Income) Inggris Raya, bahkan hanya 0,23% nya saja lho, artinya per orang hanya 76 Euro per kepala. Iuran orang Jerman per kepalanya 2 kali lebih banyak dari orang Inggris. Informasi bisa diklik semua di spiegel de. So .. kita tunggu bagaimana Inggris Raya ke depan, akankah sesukses Swiss seperti yang diinginkan oleh satu orang pro Brexit yang diwawancarai tivi Jerman ??Â
Bom bunuh diri di Istanbul
Saya saat ini lebih berduka atas insiden penembakan dan tiga Bom bunuh diri di bandara internasional Attaturk, Istanbul tanggal 28 Juni y.l. yang menambah angka teror di Turki. Turki memang serba salah, bertetanggaan dengan Syria, bermasalah dengan masyarakat Kurdistan, ditambah tuduhan Barat bahwa Turki 'teman' IS, lalu Erdogan yang tiba-tiba bertemu dengan Putih, membuat Turki semakin sulit dimengerti.Â
Pagi ini di Spiegel.de ditulis bahwa korban terbunuh dalam insiden itu dari 41 orang meningkat menjadi 43 orang dan 200-an lebih orang terluka. Masih dari tautan yang sama ditulis bahwa pelaku bunuh diri sudah bisa berhasil diidentifikasi, mereka berasal dari Usbekistan, Kirgistan dan dari daerah Dagestan di Rusia, daerah yang didominasi muslim, dulunya bagian dari Uni Sovyet.Â
Sampai saat ini memang belum ada yang memproklamirkan siapa bertanggung jawab dalam teror itu, namun baik dari pemerintah Turki maupun banyak pengamat, menjuruskan tuduhannya ke IS. Di luar siapa yang bersalah dalam teror tidak bertanggung jawab itu, saya sampaikan duka cita bagi para korban, yang tentu tidak pernah menyangka teror bisa terjadi di tempat yang dijaga ketat seperti bandara udara. RIP.
Apapun ... di penghujung bulan suci Ramadhan ini di Jerman sudah diputuskan lebaran jatuh pada hari Selasa, tanggal 5 Juli 2016 yad. Saya ucapkan selamat mudik, selamat berkumpul keluarga dan maaf lahir batin, ya. Wassalam. (ACJP).