Mohon tunggu...
ACJP Cahayahati
ACJP Cahayahati Mohon Tunggu... Insinyur - Life traveler

tukang nonton film, betah nulis dan baca, suka sejarah, senang jalan-jalan, hobi jepret, cinta lingkungan, pegiat konservasi energi dan sayang keluarga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Geranium, Bunga Afrika Selatan Pembuat Cantik Balkon di Jerman

4 Mei 2015   03:28 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:24 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_414750" align="aligncenter" width="594" caption="Si cantik Geranium, saya pilih merah dan putih seperti bendera RI (dok pribadi)"][/caption]

Kebiasaan menarik masyarakat di Jerman saat Musim Semi adalah membeli Geranium. Geranium ini tanaman berbunga yang sering digantung atau dipajang di pagar balkon rumah. Penggemar Geranium ini bukan hanya ibu-ibu saja lho tapi bapak-bapaknya juga banyak yang suka bertanam dan berkebun.

2 Minggu yang lalu misalnya ketika belanja pagi-pagi ke supermarket langganan, saya sampai kaget karena tumben-tumben tempat parkir di depan supermarket penuh, lalu saat masuk di dalam supermarket kondisi padat merayap. Wah ... ada apakah gerangan ?? Ternyata hari itu, supermarket mulai menjual Geranium, tanah untuk tanaman, pupuk, peralatan bertanam dan sejenisnya. Di kasir, tidak hanya ibu-ibu tapi bapak-bapaknya juga sibuk mengangkati tanaman dan peralatan bertanam untuk dipindai. Seru sekali melihat keramaian supermarket saat itu.

Saya sendiri baru kemarin ikut demam Geranium, saat ke Rumah Kaca tempat penjualan Geranium, yang luarbiasa besar. Gedung rumah kacanya saja ada 5 atau 6 dan luasnya, wah luarbiasa ... luas sekali. Saat memasuki rumah kaca ini, saya hanya terpesona, uih cantikkk. Sayang, saya hanya bisa mengabadikannya dengan telpon genggam. Tapi lumayanlah, kalau obyeknya cantik, apa pun yang menjepretnya ya indah saja hasilnya.

Budidaya Geranium ini adalah usaha keluarga, terlihat wanita di kasir, ibunya, neneknya dan suaminya tampak bekerja di sana. Lalu yang membantu ada 3 orang. Walaupun bagi saya terasa sedikit yang bekerja tapi rumah kacanya terlihat rapi dan terawat. Yang melayani saya, nenek dari wanita yang di kasir, ia mengajari saya bagaimana mengurus dan merawat Geranium, sangat ramah. Untung saya sedang tidak terburu-buru, jadi saya juga bisa dengan sabar mendengarkan penjelasan cara merawat Geranium yang baik.

Kenapa Geranium ini ada di dalam rumah kaca ?? Ternyata Geranium berasal dari Afrika Selatan, Namibia dan Asia Barat. Ramai dipamerkan di balkon atau rumah di Jerman biasanya antara bulan Mei dan Agustus. Masuk musim gugur, tanaman ini harus dipindahkan ke tempat yang lebih hangat dengan beberapa perawatan, agar saat musim semi tahun depannya bisa dikeluarkan dan mempercantik balkon lagi. Geranium ini memang pilihan tepat untuk balkon karena tahan matahari dan berbunganya rajin.

Konon, jenis dari Geranium ini ada lebih dari 300, warnanya pun beragam. Di Rumah Kaca ini bisa ditemukan hampir 10 warna yang berbeda. Saya sempat bingung memilih, biasa deh ... banyak pilihan malah jadi bingung hehehe akhirnya saya pilih merah putih, seperti bendera kita. Kelebihan dari membeli Geranium di rumah kaca daripada di supermarket adalah Geranium dari Rumah Kaca lebih kelihatan sehat, dari harga pun sebetulnya cukup bersaing tidak mahal. Mungkin bila kita membelinya di toko tanaman sudah 2 kali lipat lebih mahal. Mau lihat ... silakan foto-fotonya di bawah ini.

[caption id="attachment_414752" align="aligncenter" width="571" caption="Ini baru satu Rumah Kaca lho ... masih ada 5 lainnya (dok pribadi)"]

14306830951058650333
14306830951058650333
[/caption]

[caption id="attachment_414753" align="aligncenter" width="571" caption="Warna warni Geranium (dok pribadi)"]

14306831721560562565
14306831721560562565
[/caption]

[caption id="attachment_414754" align="aligncenter" width="571" caption="Sampai bingung milih, cantik semua hehehe (dok pribadi9"]

14306832311073367747
14306832311073367747
[/caption]

[caption id="attachment_414755" align="aligncenter" width="571" caption="dok pribadi"]

1430683314254839900
1430683314254839900
[/caption]

Yang saya perhatikan Geranium ini walaupun bukan bunga mahal tapi sangat disukai dan bila melihat pemilik rumah kaca dan pegawainya memperlakukan Geranium sangat sepenuh hati. Sehingga ketika saya membaca salah satu blog kenalan di Bandung, yang menceritakan kekecewaannya atas kondisi jalan Asia Afrika Bandung setelah Konferensi Asia Afrika (KAA), saya turut kecewa dan menyayangkan. Foto-foto yang ia tampilkan selain dekorasi KAA yang tidak lagi lengkap juga layunya bunga-bunga dalam pot di pinggir jalan bersejarah Bandung itu. Padahal sebelum dan saat KAA foto-foto kecantikan Bandung bertebaran di Whatsapp dan facebook, membuat saya, si orang Bandung merantau, ikut bangga.

Aih apakah kematian bunga-bunga di pinggir jalan Asia Afrika Bandung ini disebabkan oleh tangan-tangan jahil ?? Kalau iya ... aahhh sangat disayangkan. Saya percaya kita sudah bisa menghargai milik umum, buktinya jalan Thamrin-Sudirman di Jakarta misalnya, bunga-bunganya selalu terlihat terawat dan indah, membuat wajah Jakarta di jalur bisnis ini tampak ramah dan berseri.

Sebuah kota tidak butuh bunga ??

Bunga mungkin dalam tradisi kita di Indonesia sering disepelekan maknanya, jangankan untuk tingkat kota, dalam kehidupan sehari-hari pun, keindahan bunga seringkali hanya dinikmati secara eksesif dalam resepsi-resepsi pernikahan. Acara resepsi selesai, bunga-bunga pun tampak terserak dan teronggok laksana sampah, walaupun wangi dan keindahannya masih sangat semerbak.

Sempat terpikir kenapa bunga-bunga ini tidak disewakan saja jadi acara selesai penyewa bunga bisa kembali mengumpulkan bunganya dan menampilkan keindahannya di tempat lain, yang lebih bisa mengapresiasi kecantikan bunga ini lalu bila sudah membusuk bisa dijadikan pupuk organik, jadi lebih berkelanjutan, ya kan.

Sedangkan arti bunga untuk kota, jangan disepelekan lho ....


  • Sakura di Jepang, kecantikan sakura yang hanya bisa sebentar dinikmati ini sampai mampu menginspirasi tradisi di Jepang dan bahkan menarik turis dari mancanegara. Apa artinya ini ? Pemasukan untuk kota.

  • Bunga tulip di Keukenhof Belanda, hmmm ... bukan main, antara bulan Maret dan Mei ini bisa menyedot turis dari mana saja untuk memadati gemulai indah 7 juta tulip-tulipnya. Taman ini bukan hanya membuka lapangan kerja tapi juga mempercantik alam. Entah sudah berapa banyak foto tulip di Keukenhof ini yang menjadi latar foto. Dan masih banyak lagi taman-taman bunga yang menjadi magnet kunjungan wisatawan.

  • Bunga di jalan-jalan kota, jangan ditanya, melembutkan kerasnya aspal dan pengapnya bau knalpot kendaraan. Taman-taman kota di Jerman pada Musim Semi mulai menanami kebun-kebunnya dengan beragam bunga. Wajah kota yang tadinya putih karena salju atau abu-abu karena lebih sering gelapnya dari terangnya menjadi warna-warni ... uiiii memberikan sensasi tersendiri. Semoga warga Bandung, dapat lebih menghargai keindahan kota. Percayalah, kota indah bukan hanya tergantung pak Walikota saja, kita juga bisa turut punya andil lho. Salam ah ka Bandung, haturnuhun. (ACJP)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun