Perubahan iklim dan bencana alam akan terus menjadi bahaya yang menghantui makhluk hidup di bumi ini. Ditambah dengan urbanisasi dan penambahan penduduk dunia, terutama kota dan daerah metropolitan akan semakin rentan akan dampak global ini. Tidak hanya manusia yang terancam tapi juga geliat perekonomian dapat terkena imbasnya.
Sekarang ini tidak ada pembangunan berbiaya tinggi tanpa asuransi, Swiss Re adalah sebuah perusahaan asuransi yang menjual asuransi ke perusahaan asuransi, tujuan perusahaannya adalah meminimisasi resiko penjaminan dan beban kerusakan pada perusahaan asuransi pertama.
Untuk tujuan bisnisnya, Swiss Re telah membuat sebuah statistik bencana alam yang paling berbahaya untuk penduduknya pada 616 kota dan daerah metropolitan di dunia. Jumlah penduduk dalam kota dan daerah metropolitan ini ada sekitar 1,7 milyar jiwa, kurang lebih seperempat penduduk dunia saat ini. Kota dan daerah metropolitan yang diteliti 334 kota dan daerah di Asia dan Oceania, 90 kota dan daerah di Eropa, 60 kota dan daerah di Afrika, 83 kota dan daerah di Amerika Utara dan 49 kota dan daerah di Amerika Selatan.
Dasar perhitungan yang digunakan adalah data-data dari asuransi setempat mengenai evakuasi, kerusakan bangunan dan jumlah kematikan serta luka-luka yang dialami manusianya akibat dari bencana alam, terutama 5 bahaya dari badai, gelombang badai, banjir, tsunami dan gempa bumi. Jakarta menempati tempat ke-5 dari top 10 dunia, yang memiliki potensi paling berbahaya atas bencana di atas terhadap penduduknya setelah Tokyo-Yokohama, Manila, Pearl-River Delta, Osaka-Kobe.
Mari kita pelajarti grafik dan tabel berikut ini, di mana kita bisa lihat Jakarta paling terancam dari bencana banjir dan gempa bumi :
[caption id="attachment_329325" align="aligncenter" width="614" caption="Dari http://media.swissre.com/documents/Swiss_Re_Mind_the_risk.pdf"][/caption]
[caption id="attachment_329326" align="aligncenter" width="602" caption="http://media.swissre.com/documents/Swiss_Re_Mind_the_risk.pdf"]
[caption id="attachment_329328" align="aligncenter" width="634" caption="http://media.swissre.com/documents/Swiss_Re_Mind_the_risk.pdf"]
[caption id="attachment_329330" align="aligncenter" width="617" caption="http://media.swissre.com/documents/Swiss_Re_Mind_the_risk.pdf"]
Dari besaran bola dapat dilihat dampak yang dialami Jakarta dari banjir dan gempa bumi sangat tinggi terhadap manusia dan perekonomian, bahkan bila dilihat dari grafik berikut, cukup dari 2 bancana alam ini Jakarta termasuk satu dari 10 kota metropolitan dunia yang paling beresiko.
[caption id="attachment_329333" align="aligncenter" width="610" caption="http://media.swissre.com/documents/Swiss_Re_Mind_the_risk.pdf"]
[caption id="attachment_329334" align="aligncenter" width="625" caption="http://media.swissre.com/documents/Swiss_Re_Mind_the_risk.pdf"]
Melihat hal ini di atas, masalah perubahan iklim tidak dapat kita hindari, namun berpikir dan mencari solusi banjir agar tidak semakin parah terutama Jakarta memang sangat urgen sifatnya. Demikian juga bangunan-bangunan tahan gempa juga menjadi syarat wajib pembangunan di Jakarta. (ACJP)
Sumber lain :
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H